OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 30 November 2018

Soal Soeharto Guru Korupsi, Demokrat Nilai Kubu Jokowi Tak Tahu Terima Kasih

Soal Soeharto Guru Korupsi, Demokrat Nilai Kubu Jokowi Tak Tahu Terima Kasih

ferdinand hutahaean. ©2018 Merdeka.com/hari ariyanti
10Berita  - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, Ferdinand Hutahaean mengomentari ucapan Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah. Dimana Basarah mengatakan Presiden Soeharto sebagai guru korupsi.
Menurut Ferdinand, kejadian itu menimbulkan kesan koalisi capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin tidak menghormati pemimpin terdahulu.
"Tim Jokowi Ma'aruf ini sepertinya memang dihinggapi penyakit tidak menghormati pemimpin pendahulu bangsa ini. Mulai dari Jokowi sampai jajarannya sepertinya tidak pernah bisa menghormati para pemimpin terdahulu," katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (29/11).
Ferdinand menilai, Basarah yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf terlalu brutal. Serta memberikan prespektif yang negatif.
"Amatlah tidak patut Ahmad Basarah sebagai Jubir Tim Jokowi Ma'aruf memberikan pernyataan tendensius dan sangat negatif seperti itu. Ini menunjukkan kualitas Tim Jokowi yang tidak tau terimakasih kepada para pemimpin terdahulu," ungkapnya.
Politikus Partai Demokrat ini mengatakan, Soeharto adalah bapak pembangunan dan penumpas PKI. Karena itu dia mengimbau pendukung Soeharto tidak memilih Jokowi karena memiliki tim yang telah melecehkan Soeharto.
"Saya menghimbau kepada seluruh pendukung Soeharto atau Soehartoisme untuk tidak memilih Jokowi karena ternyata timnya melecehkan nana Soeharto dan tidak menghormatinya," tegasnya.
"Ini pelecehan kepada pemimpin bangsa. Dan kalau boleh, saya harus nyatakan itu sebagainpernyataan tidak beradab," tutup Ferdinand.
Diketahui, polemik soal kasus korupsi mencuat saat calon presiden Prabowo Subianto menyinggung dan menyebut tingkat korupsi saat ini layakny stadium kanker empati.
"Isu utama di Indonesia sekarang adalah korupsi, yang sudah seperti stadium kanker," tegas Prabowo.
Hal ini direspon okeh kubu Jokowi-Ma'ruf. Yang memandang bahwa korupsi itu memang marak terjadi di masa pemerintahan Soeharto, yang notabenenya mantan mertuanya Prabowo.
"Jadi, guru dari korupsi indonesia sesuai TAP MPR Nomor 11 tahun 1998 itu mantan Presiden Soeharto dan itu adalah mantan mertuanya Pak Prabowo," kata Basarah usai menghadiri diskusi di Megawati Institute, Menteng, Jakarta , Rabu (28/11).
Ini disanggah oleh Ketua DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang, yang menempatkan sosok Soeharto sebagai tokoh ideologi partainya.
"UU korupsi sudah ada sejak zaman Hindia Belanda, maka julukan Bapak Korupsi tidak layak dialamatkan pada HM Soeharto Presiden RI ke-2 yang memiliki jasa membangun bangsa ini. Ia tidak pernah belajar, apalagi di zaman beliau jarang ada korupsi seperti saat ini, "pungkasnya.
(mdk/fik)

Sumber : Merdeka.com