Presiden Joko Widodo, Sumber : Finacialexpress.com
10Berita, Suksesnya acara Reuni Akbar Mujahid 212 dinilai mampu meruntuhkan pencitraan politik Calon Presiden petahana Joko Widodo yang satu tahun terakhir membangun image dekat dengan umat Islam.

Dilansir dari laman Rmol.co (04/12/2018), Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (4/12). 

"Capres petahana Jokowi sepertinya sedang galau. Bagaimana tidak? upaya kubu petahana dalam satu tahun terahir mencitrakan diri terkesan dekat dengan umat tiba-tiba saja buyar dalam sekejap," kata Pangi. 
Pangi Chaniago, Sumber : Riaumandiri.co
Menurutnya, penyebab buyarnya harapan capres petahana merauk suara dari kalangan pemilih muslim adalah suksesnya Reuni 212 yang dihadiri jutaan peserta. Juga hadir pesaingnnya, Prabowo Subianto.

"Reuni 212 adalah salah satu pokok perkara buyarnya harapan capres petahana," ujar Pangi. 

Ditambahkannya, hal itu juga terbukti dari rekam jejak capres petahana yang belakangan gencar menutupi citra negatif karena terkesan anti Islam dan selama ini terus berkembang di masyarakat. 

"Citra rezim anti Islam dan tuduhan mengkriminalisasi ulama, misalnya, menjadi titik lemah Jokowi untuk kembali terulang pertarungan lama head to head antara Jokowi vs Prabowo dalam Pilpres 2019 mendatang," tutup Pangi.
Aksi Reuni 212, Sumber : Pojoksatu.id
Ya, itu kan hanya kata pengamat saja. Tetapi kemudian apa yang dirasakan rakyat belum tentu seperti demikian. Rakyat yang cerdas tentunya akan berfikir secara ilmiah, apalagi memandang persoalan aksi reuni akbar 212. Yang dimana saat itu, Calon Presiden Prabowo Subianto diundang sebagai tamu kehormatan pada acara itu, sementara itu Joko Widodo lebih memilih menemui masyarakat bogor serta membagi-bagikan listrik gratis (Sumber : CNNIndonesia.com(02/12/2018). Sehingga, tentu masyarakat tahu mana aktivitas dari kedua tokoh tersebut mana yang paling bermanfaat untuk masyarakat itu sendiri.

Indonesia juga merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar. Jika dibandingkan penduduk Muslim di Indonesia dengan para peserta yang hadir di aksi reuni 212 tentunya lebih banyak yang tidak hadir, bisa saja ada yang tidak bersepakat dengan kegiatan tersebut sehingga memutuskan untuk tidak pergi.

Bagaimana menurut anda? Semoga artikel ini bermanfaat.

Sumber :

politik.rmol.co/read/2018/12/04/369278/Pengamat:-Jokowi-Galau,-Harapannya-Pupus-

CNNIndonesia.com