10Berita - Organisasi Papua Merdeka (OPM) menganggap bahwa Indonesia ini tidak lain merupakan penjajah yang harus menyingkir dari bumi Papua. Oleh karena itu, OPM terus melancarkan aksi teror kepada siapapun yang dianggap pro kepada Indonesia sebelum Indonesia mau mengakui kemerdekaan OPM. Teror yang dilakukan tak ayal memantik konflik bersenjata, dan menewaskan banyak korban tak berdosa.
www.boombastis.com
Dikutip dari laman boombastis.com dan rappler.com (12/11/2018), ada seorang petinggi yang disegani kelompok separatis ini bernama Puron Wenda, yang posisinya di dalam organisasi adalah Panglima Besar. Mereka menyebut Puron Wenda sebagai Panglima Revolusioner Tentara Pembebasan Nasional OPM. Puron adalah tokoh kharismatik yang tak pernah gentar kepada TNI, cukup vokal bersuara, dan di antara statementnya banyak menimbulkan kekhawatiran bagi rakyat sipil Papua.
Puron Wenda dan senjata ilegalnya, dia memasok senjata buatan Kanada dan Brazil secara sembunyi-sembunyi | www.boombastis.com
Sejak kematian tokoh OPM, Leo Yogi, kemarahan OPM semakin menggila. Intensitas teror meningkat, saah satunya adalah peristiwa penembakan tukang ojek bernama Yanmar, yang mayatnya secara sengaja di pasang OPM di tengah jalan untuk memancing kedatangan orang. Ketika anggota Polri dan TNI datang untuk mengevakuasi mayat Yanmar, berondongan tembakan OPM menghujan dan melukai banyak orang.
www.boombastis.com
Itu hanya satu dari banyak aksi teror yang terjadi dan dilakukan OPM. Sungguh banyak aksi teror lainnya yang juga telah menewaskan aparat keamanan di Papua.
Puron Wenda dalam sebuah kesempatan mengatakan dengan lantang, sebuah kalimat ancaman kepada orang-orang yang menurutnya non-pribumi, yakni orang-orang berambut lurus yang hidup di Papua, beginilah ucapannya yang mengkhawatirkan itu:
“Pengusaha, buruh bangunan, pegawai negeri orang Indonesia akan dibunuh, diusir, bukan hanya tentara atau polisi saja, yang penting mereka berambut lurus,” kata Puron tegas.
Dengan begitu, Puron Wenda juga menyinggung perihal “Total War”, yakni perang total yang akan menyasar kepada masyarakat sipil, terutama yang dianggap bukan asli Papua. Tentu saja ini ancaman yang tidak masuk akal, mengapa mereka mengancam-ngancam orang yang tidak melakukan perlawanan kepada mereka?
www.boombastis.com
Segala bentuk diplomasi damai, di hadapan Puron Wenda, tak ubahnya seperti angin lalu. Puron menolak segala bentuk diskusi dan dialog dari Indonesia, baginya, kemerdekaan Papua adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar.
Indonesia jelas akan bertindak tegas kepada Puron Wenda. Eksistensinya di dalam OPM menjadikannya pemantik teror berbahaya, dan jika tak segera diatasi, bukan tidak mungkin akan banyak warga sipil tak berdosa yang menjadi korbannya. Semoga pihak keamanan Indonesia mampu mengatasi keberadaan organisasi pemberontak ini, sehingga mampu mewujudkan stabilitas keamanan di bumi Papua.
Sumber :