Bakal Punya Pengolah Sampah Berteknologi Tinggi, Anies: Kita Memasuki Sejarah Baru
10Berita - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan melakukan peletakan baru pertama tempat pengelolaan Sampah atau Intermediate Treatment Facility (lTF) Sunter pada Kamis (20/12).
ITF Sunter merupakan tempat pengelolaaan sampah berteknologi canggih pertama di Jakarta. Anies menyebut dengan pembangunan ITF ramah lingkungan ini Pemprov DKI menorehkan prestasi baru dalam pengelolaan Sampah di Ibu Kota.
"Hari ini kita masuki sejarah baru, babak baru, di Jakarta pertama kali kita bangun ITF juga di Indonesia," kata Anies saat ditemui di lokasi.
Kendati mengklaim ITF sunter berbalut teknologi tinggi. Namun Anies tak menampik bila fasilitas ini hanya mampu menampung seperempat sampah di Jakarta atau hanya menampung sekitar 2.200 ton sampah saja. Sedangkan perkiraan volume sampah di Jakarta berkisar 8.000 ton setiap hari.
Artinya meski sudah memiliki tempat pengelolaan sampah sendiri namun, Pemrov DKI masih tergantung pada Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Hingga tahun tahun 2021 mendatang
"Kapasitasnya akan bisa mengolah seperempat dari produksi sampah yang ada di Jakarta. Yaitu kita bisa akan mengolah 2200 ton per hari. Kita tahu bahwa selama ini kita hanya membuang sampah di kumpulkan di bantargebang, itu sudah tidak lagi sanggup untuk menampung di tahun 2021," tuturnya.
Menyadari ITF Sunter belum memadai dan tak bisa mengentaskan masalah sampah di Jakarta. Anies menyebut proyek serupa bakal dibangun lagi di beberapa tempat. Meski begitu dirinya belum merinci jumlah dan tempat untuk membangun ITF baru ini.
"Karena itu dengan adanya ITF ini kita akan bangun lagi, dan membuat sampah sampah di Jakarta di kirim ke luar dan tidak kalah penting tempat ini di operasikan dengan standar lingkungan hidup sangat tinggi," tuturnya.
Pembangunan proyek ITF Sunter ini dipercayaakan kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dimana Jakpro menggandeng Fortum yakni salah satu perusahaan millk negara di Finlandia.
Adapun pembangunan ITF menggunakan teknologi termal. Yakni teknologi pengelolaan sampah yang mampu mereduksi volume sampah secara cepat dan bisa ditempatkan di tengah kota.
sumber: akurat