Referensi pihak ketiga
Referensi pihak ketiga
Referensi pihak ketiga
Pergelaran reuni 212 kembali direncanakan untuk yang kedua kalinya pada Minggu (2/12/2018) di Halaman Monumen nasional (Monas) Jakarta.
Diprediksi akan mendatangkan massa yang lebih besar dari reuni pertama yang digelar pada 2 Desember 2017 lalu, acara ini dikhawatirkan beberapa pihak sarat dengan muatan politik terkait masa kampanye Pileg dan Pilpres 2019 yang sudah berlangsung sekarang ini.
Memang seperti yang dilansir tribunnews dotcom (30/11), rencana pelaksanaan reuni kedua 212 kali ini diwarnai dengan beberapa polemik seperti adanya demo agar Gubernur DKI Anies Baswedan, mencabut ijin yang telah diberikan, sampai kepada sikap Menko Polhukam Wiranto yang menilai aksi reuni 212 ini, sudah tidak relevan lagi karena yang dituntut dulu sudah terlaksana, yaitu Ahok diadili dan dihukum.
Sebagai upaya untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, seperti yang dilansir tempo dotco (30/11), polisi akan menerjunkan sekitar 20 ribu personel gabungan dalam rangka pengamanan acara tersebut.
"Personel yang diterjunkan merupakan gabungan daru TNI, Kepolisian RI, dan Pemerintah Daerah DKI," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jumat, 30 November 2018.
Mengenai penentuan besarnya jumlah personel yang diterjunkan tersebut adalah merujuk pada perencanaan yang disusun oleh Biro Operasi Polda Metro Jaya. Rekomendasi tersebutlah yang menurut Argo, diteruskan ke Markas Besar Kepolisian RI.
Lucunya hingga hari Jumat (30/11) yang nampak telah hadir dan meramaikan lokasi reuni hanyalah aparat keamanan dengab berbagai perlengkapannya. Tak ayal pemandangan ini pun ditanggapi lucu oleh beberapa khalayak. "Yang reuni alumni 212, kok yang ramai dan bersemangat datang duluan malah aparat keamanan?" ujar beberapa orang yang lewat di sekitar kawasan monas.
Lalu, apakah pengamanan sebegitu besar memang diperlukan? Bukankah pada demo 212 dan reuni 212 yang kesatu mereka mampu menunjukkan demo dan aksi yang damai meskipun peserta yang hadir sangat besar?
Ternyata dugaan itu salah. Besarnya pasukan yang ada di kawasan Monas tersebut bukanlah untuk mengamankan reuni 212, melainkan untuk melakukan apel pasukan untuk pengamanan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Begitu besanya pasukan yang dihadirkan sampai-sampai seperti yang dilansir jpnn dotcom (30/11) Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku kaget ketika melihat puluhan ribu anggota TNI di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (30/11). Orang nomor 1 di Korps Bhayangkara itu tak menyangka Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengerahkan sebegitu banyak anak buahnya dalam apel pasukan tersebut.
Sumber : UC News