OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 25 Desember 2018

Fakta-fakta Ilmiah Penyebab Dahsyatnya Tsunami Banten

Fakta-fakta Ilmiah Penyebab Dahsyatnya Tsunami Banten

10Berita  Tsunami Selat Sunda dengan arus cukup kuat menyapu wilayah pesisir di sekitar laut Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan, Sabtu (23/12).
Imbas tsunami Banten itu puluhan bangunan serta banyak nyawa melayang. Banyak juga korban luka-luka.
Terjadinya tsunami Banten bukan karena guncangan gempa bumi yang dahsyat. Namun ada faktor lain.
Berikut ini penjelasan ilmiah mengapa tsunami Banten bisa terjadi sangat dahsyat:
1. Adanya Erupsi Gunung Anak Krakatau
Tsunami yang terjadi di Selat Sunda adalah imbas dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Bagaimana bisa terjadi?
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, hal ini masih didalami.
Karena getaran tremor Gunung Anak Krakatau tertinggi yang selama ini terjadi sejak bulan Juni 2018 tidak menimbulkan gelombang terhadap air laut bahkan hingga tsunami.
2. Material Gunung Anak Krakatau
Selain itu, sebagian material yang keluar dari Gunung Anak Krakatau jatuh di sekitar tubuh gunung api.
Material ini bersifat lepas dan sudah turun saat letusan terjadi. Material yang keluar berupa lava, bebatuan dan asap panas langsung menuju laut.
Material-material dalam jumlah besar ini kemungkinan besar menyebabkan terjadinya gelombang laut.
3. Material yang Jatuh ke Laut Berbentuk Besar
Erupsi Gunung Anak Krakatau sebenarnya sudah terjadi sejak Oktober 2018. Namun kali ini erupsi tersebut bisa menyebabkan tsunami di Banten dan Lampung Selatan.
Sebab, erupsi kali ini Gunung Anak Krakatau memuntahkan material yang sangat besar. Kemudian, material itu masuk ke dalam laut.
4. Rontokan Bagian Tubuh Gunung Mendorong Air Laut
Informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), saat Gunung Anak Krakatau erupsi, material yang dimuntahkan besar dan mengalami longsor hingga mendorong air laut.
Dorongan air laut imbas longsoran material ini menggunakan energi yang cukup besar.
Untuk merontokkan bagian tubuh yang longsor ke bagian laut diperlukan energi cukup besar.
Karena kejadian inilah, tsunami tidak terdeksi oleh seismograph di pos pengamatan gunung api.

Sumber: merdeka.com


Related Posts:

  • Mencari Jejak Islam di Kepulauan SolomonMencari Jejak Islam di Kepulauan Solomon Kepulauan Solomon 10Berita , JAKARTA -- Dalam beberapa tahun, Melanesia telah menyaksikan fenomena yang diabaikan masyarakat internasional, yaitu difusi Islam. Difusi Islam di pulau-p… Read More
  • Gonjang-Ganjing Istana Jelang PilpresGonjang-Ganjing Istana Jelang Pilpres 10Berita, Jika di kubu oposisi Prabowo dianggap sebagai faktor buntunya koalisi, maka di kubu Jokowi, rebutan posisi cawapres jadi problemnya. Masing-masing partai berebut jatah cawapres… Read More
  • Perhatikan, di Waktu-waktu Ini, Doa Sangat Mustajab Perhatikan, di Waktu-waktu Ini, Doa Sangat Mustajab   10Berita, BERDOA menjadi salah satu cara seseorang untuk meminta sesuatu kepada Allah SWT. Dengan berdoa, seseorang dapat mencurahkan segala hal yang menjadi keingin… Read More
  • Rahasia Shalat Dhuha Rahasia Shalat Dhuha   10Berita, ALLAH SWT dalam beberapa ayat bersumpah dengan waktu Dhuha. Dalam pembukaan surat As-Syams, Allah berfirman, “Demi matahari dan demi waktu Dhuha.” Bahkan, ada surat khusus di Alquran den… Read More
  • Membedah Sikap Persaudaraan Alumni 212Membedah Sikap Persaudaraan Alumni 212 10Berita – Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) beberapa kali mengeluarkan pernyataan politiknya soal tokoh-tokoh yang pernah terlibat dalam aksi 212 pada 2017 lalu. Di antaranya, soal keput… Read More