Setelah 15 Hari Terombang-ambing di Lautan Lepas, Puluhan Pengungsi Rohingya Berlabuh di Aceh
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, 20 orang etnis Rohingya berjenis kelamin laki-laki tersebut rata-rata berusia antara 14-40 tahun.
BACA JUGA: Turki Bangun 48 Sumur bagi Pengungsi Rohingya
Para pengungsi yang teraniaya di negerinya sendiri, melaut menggunakan kapal perahu kayu bermesin boat yang nyaris rusak. Saat ini ke-20 warga Rohingya itu ditampung di Pos TNI Angkatan Laut Idi, sambil dilakukan pendataan.
“Kami tidak dapat berkomunikasi dengan mereka karena mereka tidak dapat berbahasa Indonesia, Aceh, atau Inggris,” kata Iswandi, lurah Idi Rayeuk, tempat para warga etnis Rohingya mendarat.
Sebelumnya pada bulan lalu, terpantau kapal yang mengangkut etnis Rohingya di perairan Aceh. Namun, para pengungsi itu tidak merapat di Aceh.
Upaya para Muslim Rohingya untuk kabur dari Myanmar dan pengungsian di Bangladesh melalui laut selatan, jarang terjadi setelah otoritas Thailand memutus jalur perdagangan manusia pada 2015. Hal ini memicu krisis karena sejumlah besar Muslim Rohingya hidup terkatung-katung di laut.
BACA JUGA: NYT: Rezim Myanmar Gagal Pulangkan Pengungsi Rohingya
Pada 2017, ratusan Rohingya tiba di Aceh dan disambut oleh otoritas setempat. Pada April lalu, sekitar 80 etnis Rohingya mendarat di Aceh, beberapa pekan setelah puluhan lainnya tiba di Malaysia.
BPBD memastikan pihaknya masih terus melakukan pendataan, memberikan makanan dan minuman serta berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya. []
SUMBER: Sumber, lampos.