Sibuk Pencitraan di Banten, Janji Pada Korban Gempa Lombok Saja Belum Ditunaikan
10Berita -Sikap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang tidak menangis saat dia mengucapkan belasungkawa atas musibah tsunami disesalkan. Ungkapan tersebut bahkan dinilai sebatas pencitraan.
Aktivis senior, Syahganda Nainggolan menilai ungkapan belasungkawa yang disampaikan Jokowi hanya untuk mencari popularitas. Tujuannya, agar tingkat elektabilitas di Pilpres 2019 naik.
“Meninggal ratusan orang dan Jokowi nggak nangis. Jokowi menurut saya dengan kejadian beberapa gempa ini dia tidak dari hati yang dalam,” kata Direktur Sabang Merauke Circle (SMC) itu saat ditemui di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (24/12).
Apalagi, sambungnya, janji Jokowi mendirikan rumah bagi korban gempa Lombok tidak kunjung terlaksana hingga hari ini.
“Kalau orang ikhlas itu kan dia setiap berucap itu bertanggung jawab. Dia ngomong itu dia harus buktikan,” tandasnya.
Syahganda kemudian mengulas soal banyaknya korban tsunami Palu dan Banten beberapa waktu lalu. Salah satunya menyinggung mengenai informasi tentang hilang dan rusaknya alat pendeteksi tsunami.
Padahal hal tersebut sudah sering dibicarakan, tapi pemerintah seperti tidak peduli. Buktinya, sambung Syahganda, menjaga, merawat dan memelihara 20 bouy saja tak mampu.
“Jadi itu menunjukkan bahwa dia itu tidak peduli dengan masalah nasib bangsa kita yang mayoritas di pantai ini kan. Karena kita kan kalau bicara poros maritim, kita harus berpikir ini sebagai bagian penting,” ujarnya.
“Kalau dia bicara poros maritim, isi kepala dia harusnya laut. Baru Jokowi kemarin mengumumkan anggaran 2019 akan diusahakan untuk pengadaan itu,” demikian politisi PAN tersebut. (jk/rmol)
Sumber : rmol