OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 04 Januari 2019

Andi Arief Dipolisikan, Mantan Wakil Gubernur Timor Timur Bilang Itu Namanya Politik Cengeng

Andi Arief Dipolisikan, Mantan Wakil Gubernur Timor Timur Bilang Itu Namanya Politik Cengeng

JS Prabowo

10Berita   LETNAN Jenderal (Purn) TNI Johannes Suryo Prabowo menyoroti aksi pelaporan yang dilakukan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin kepada polisi, terkait cuitan Andi Arief soal surat suara tercoblos.
Lewat akun twitternya, @marierteman, Kamis (3/1/2019), pria yang akrab disapa JS Prabowo itu menyebut kubu Jokowi tengah melakukan politik cengeng. Padahal, menurutnya kasus penyebaran hoaks yang senyatanya dilakukan oleh kubu Jokowi, justru dibiarkan.
"Ini namanya politik cengeng... sedikit-sedikit main lapor. Tapi ada yang sudah banyak sebar hoax dibiarin. Politik cengeng itu bisa tumbuh pada anak-anak yang masih menyusui...," tulis mantan Wakil Gubernur Timor Timur tersebut, Kamis (3/1/2019).
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief membantah bahwa dirinya menyebar informasi bohong mengenai adanya 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos.
Andi Arief mengatakan, informasi yang diunggah melalui akun Twitter-nya hanya permintaan agar kabar yang beredar itu dicek kebenarannya.
"Saya mengimbau supaya dilakukan pengecekan," ujar Andi Arief ketika dikonfirmasi, Kamis (3/1/2019).
Menurutnya, hal tersebut sudah jelas tertulis dalam twit yang dia buat. Dia menyayangkan ada pihak-pihak yang justru menudingnya sebagai penyebar hoaks, salah satunya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut pernyataan Andi Arief sangat provokatif dan berbahaya. Pernyataan Andi Arief juga dinilai sudah memenuhi delik hukum.
"Suruh baca twit saya dengan jelas," ucap Andi Arief.
Melalui akun Twitter-nya, Andi Ariefmenuliskan kembali pendapatnya mengenai ini. Dia mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu yang langsung mengecek kabar tersebut.
"Wah tuit kontainer jadi rame. Saya gak ngikuti karena tertidur. Baguslah kalau KPU dan Bawaslu sudah mengecek ke lokasu. Soal beredarnya isu harus cepat menanggulanginya. Gak bisa dibiarkan dengan pasif. Harus cepat diatasi," tulis Andi Arief. (*)
Sumber :