OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 26 Januari 2019

Beban Berat Indonesia Pasca Jokowi

Beban Berat Indonesia Pasca Jokowi

10Berita  – JIKA semua isyarat alamiah berubah menjadi ridho Yang Maha Kuasa, insyaAllah Pak Prabowo Subianto (PS) akan terpilih menjadi presiden RI pada 17 April nanti. Inilah harapan besar rakyat Indonesia. Harapan yang diperjuangkan sekuat tenaga di seluruh pelosok negeri. Dan hari ini, keinginan itu ada dalam gapaian.
Tapi, bagaimana kira-kira postur Indonesia setelah ditinggal Pak Jokowi?
Yang pasti, tidak sedikit persoalan besar yang akan dilimpahkan oleh Jokowi kepada Prabowo setelah nanti beliau dilantik menjadi presiden, akhir tahun ini, InsyaAllah. Situasinya akan berat. Semua bidang kehidupan sarat dengan masalah. Semua kusut.
Jangan-jangan 100 hari pertama Prabowo sebagai presiden bakal habis untuk proses identifikasi masalah. Semoga saja tidak. Sebab, tindakan krusial harus diambil di dalam rentang 100 hari pertama itu. Agar dampak positif pemerintahan baru bisa langsung dirasakan oleh rakyat.
Situasi yang ada saat ini tak berlebihan untuk disebut centang-prenang. Tidak ada ceruk kehidupan yang tak bermasalah besar. Polarisasi sosial-politik sangat urgen. Utang luar negeri sangat mendesak. Program BPJS Kesehatan terancam ambruk. Pemulihan kebijakan pertanian prorakyat juga sangat urgen.
Ada lagi persoalan netralitas berbagai lembaga dan instrumen publik. Kepolisian harus dikembalikan ke fungsi penegakan hukum dan keadilan. Mereka perlu ditarik dari kancah politik agar kembali menjadi alat negara. Bukan alat para penguasa. Bukan untuk memuluskan kepentingan pribadi. Dalam beberapa tahun ini, kepolisian bagaikan diberi beban tambahan yang tujuan akhirnya bukan untuk kemaslahatan publik. Pak Prabowo akan menjadikan “rebranding”  kepolisian sebagai salah satu tindakan urgen dalam 100 hari pemerintahan.

Sumber :