OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 18 Januari 2019

Debat Pilpres, Prabowo: Saya Menolak Radikal Dicap kepada Orang Islam

Debat Pilpres, Prabowo: Saya Menolak Radikal Dicap kepada Orang Islam

10Berita , Jakarta – Debat capres-cawapres 2019 putaran pertama membahas masalah hukum, hak asasi manusia, korupsi, dan terorisme. Terkait terorisme, Prabowo Subianto tak setuju stigma radikal ditujukan kepada ornag Islam.
Saat berbicara dalam debat, calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto mengklaim paham terhadap terorisme. Dia mengatakan sering kali terorisme dilakukan seolah-olah dilakukan orang Islam, padahal sebetulnya dikendalikan orang lain yang bukan orang Islam.
“Stigmatisasi bahwa seolah-olah radikal itu selalu dicap kepada orang Islam saya menolak itu,” ujar Prabowo dalam debat yang digelar di Hotel Bidakara, Kamis(17/01/2018).
Prabowo mengaku setuju dengan program deradikalisasi. Senada dengan pasangannya, Sandiaga Uno mengatakan program kontra radikalisasi dilakukan dengan melakukan kotraideologi, kontra narasi, kontra propaganda.
Sandi menambahkan banyak masyrakat yang tidak bisa merasakan masa depan yang cerah akhirnya terpapar radikalisme. “Akhirnya terpapar karena kebutuhan ekonominya,” ujarnya.
Sementara, cawapres nomor 01 Ma’ruf Amin mengatakan upaya penanggulangan terorisme harus dilakukan dengan dua cara, yaitu mensinergikan pencegahan dan penindakan. Pihaknya akan lebih mengutamakan pencegahan melalui kontra radikalisme untuk menghilangkan atau menekan paham radikal dan melalui deradikalisasi untuk mengembalikan mereka yang terpapar.
“Untuk itu untuk dalam menanggulangi terorisme di masa yang akan datang kami akan mengajak ormas-ormas khususnya organisasi keagamaan,” ujarnya.
Pasangan Ma’ruf, Joko Widodo mengatakan untuk menangani terorisme aparat harus mendapatkan pembekalan mengenai HAM. “Yang paling penting menurut saya adalah aparat harus dibekali pengetahuan mengenai HAM, SOP juga harus berbasis HAM,” ungkapnya.

Sumber :