10Berita  - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyoroti upaya pemeriksaan terhadap Rocky Gerung atas pernyataan "kitab suci itu fiksi." Menurutnya, pemeriksaan tersebut merupakan bentuk diskriminasi demokrasi yang ada di negara ini. Hal itu disampaikan olehnya lewat cuitan di Twitter.
Fadli kemudian mengaitkan pemeriksaan Rocky dengan Pilpres. Menurutnya, elektabilitas pihak petahana tak kunjung naik sehingga mencari jalan lain. Fadli menyebut hal itu sebagai upaya mengebiri demokrasi dan menakut-nakuti orang kritis.

"Jelas pemeriksaan @rockygerung ini bentuk diskriminasi n kriminalisasi demokrasi," cuit Fadli di akun Twitter miliknya pada Selasa (29/1). "Kelihatannya elektabilitas petahana sdh benar2 mangkrak maka dicari jalan liar mengebiri demokrasi n menakut2i org2 kritis berakal sehat. #lawanrezimotoriter."
Sementara itu, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief juga ikut buka suara. Menurut Andi, ada upaya campur tangan pemerintah dalam pemeriksaan Rocky. Hal tersebut bisa terjadi lantaran Rocky merupakan pengritik keras pemerintah.
Andi menilai bahwa Rocky memiliki pengaruh yang cukup besar dalam dunia politik. Filsuf tersebut menurut Andi, memainkan peranan yang sangat penting di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sehingga, tak heran jika hal ini membuat pemerintah merasa kurang nyaman.
"Menurut saya ini intervensi istana," kata Andi dilansir dari CNNIndonesia.com, Rabu (30/1). "Rocky influencer papan atas."
Menurut Andi, Rocky tak seharusnya dipolisikan hanya karena pernyataan seperti itu. Ia kemudian menganggap bahwa hal tersebut merupakan bentuk pemaksaan pemerintah agar Rocky bisa terus diproses. "Seperti Soeharto memaksakan sejumlah kasus pada pengkritiknya," tegas Andi.
Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nassidik mengatakan mau tidak mau polisi harus menindaklanjuti laporan yang masuk. Sehingga, hal wajar baginya jika polisi memanggil Rocky untuk diperiksa. Meski demikian, ia mengingatkan agar kepolisian tetap mengedepankan profesionalitas dalam bekerja.
"Mata publik ini mewakili tuntutan keadilan orang banyak," kata Rachland dilansir dari CNNIndonesia.com, Rabu (30/1). "Yang belakangan ini disuarakan secara kritis oleh Rocky."