OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 10 Januari 2019

Pembangunan Ekonomi Era Jokowi Dinilai untuk Kepentingan Pemilu

Pembangunan Ekonomi Era Jokowi Dinilai untuk Kepentingan Pemilu


Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said dalam diskusi Bertajuk 'Menuju Ekonomi Indonesia yang Adil dan Makmur' di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019). Foto/SINDOn
10Berita, JAKARTA - Model pembangunan ekonomi era Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dikritik. Pasalnya, pembangunan ekonomi era Jokowi dianggap tanpa perencanaan yang matang dan terkesan dilakukan demi kepentingan Pemilu.

Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said memberikan contoh, salah satunya adalah pembangunan proyek jalan tol Trans Jawa dan kereta api cepat Jakarta-Bandung yang dinilai menggunakan pendekatan pragmatis.

"Terlalu jelas, terlalu kelihatan bahwa seolah-olah agenda pembangunan ekonomi itu dikaitkan dengan agenda Pemilu. Supaya bisa menjadi upacara peresmian, maka dipaksa selesai lebih cepat, dipaksakan pembangunan yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan," ujar Sudirman Said dalam diskusi Bertajuk 'Menuju Ekonomi Indonesia yang Adil dan Makmur' di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019).

Selain itu, dia menilai pembangunan ekonomi di era Jokowi juga tidak dengan pendekatan teknokratik. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini mengingatkan, fundamental ekonomi suatu negara dibangun dalam jangka waktu yang panjang.

Sehingga, butuh kajian ilmiah terhadap kondisi, potensi, masalah dan isu-isu strategis yang dihadapi Indonesia dalam jangka waktu ke depan. "Industrialisasi itu tidak mungkin dikelola secara short term, berganti-ganti pemimpin itu tidak mungkin. Saya bayangkan bila membangun food security atau kedaulatan pangan kemudian energi dan manufaktur tidak dikembalikan kepada teknokrat tadi, maka kita akan terus berjalan di tempat dan akhirnya bermain pada gimmick-gimmick dan bukan fundamental ekonomi," imbuhnya.

Maka itu, Pasangan Prabowo-Sandiaga diyakini bakal fokus mengembalikan model pembangunan ekonomi dengan pendekatan strategis dan teknokratik jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 nanti. Sehingga, politisasi yang berlebihan terhadap agenda ekonomi negara diharapkan bisa berkurang.

"Pesan dari ekonomi Prabowo-Sandi adalah menumbuhkan lapangan kerja sebanyak-banyaknya dan yang kedua bagi masyarakat di kalangan bawah yang penting adalah harga stabil. Prabowo-Sandi akan fokus pada dua hal itu," pungkasnya.
Sumber : SINDONEWS