OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 19 Januari 2019

Prabowo-Sandiaga kuasai dunia maya pasca debat pertama Pilpres 2019?;

Prabowo-Sandiaga kuasai dunia maya pasca debat pertama Pilpres 2019?;

Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin (JKW-MA) dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (PAS) saat debat Pilpres 1 2019.(ist)
10Berita, JAKARTA - Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019 memasuki babak baru pada 17 Januari 2018.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) memulai acara debat terbuka pada Kamis (17/1) dengan menghadirkan dua pasangan calon presiden (Capres) dan wakil presiden (Cawapres).
Joko Widodo-Ma’ruf Amin (JKW-MA) dikenal dengan pasangan nomor urut 01. Sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (PAS) dengan nomor urut 02.
IndoTelko menghimpun dua data dari mesin analisis media sosial yaitu Drone Emprit dan Curiosity Every Particular Object and Data (CEPOD) untuk mengetahui respons pengguna internet terhadap performa kedua kandidat pemimpin bangsa itu pasca debat.
"Kalau bicara share index periode 11 Januari 2019 hingga 18 Januari 2019 pasangan PAS pemenangnya. PAS itu menguasai 56,4%, sedangkan JKW-MA itu 43,6%," ungkap CEO CEPOD Achmad SW kepada IndoTelko (18/1).
CEPOD merekam data dari Twitter sebanyak 1.043.832 tweet, online media 18.802 artikel, Youtube 11.426 video, dan facebook 961 akun selama periode 11 Januari hingga 18 Januari 2019.
Analisa CEPOD terhadap Pasangan Capres-Cawapres

Achmad menambahkan untuk sentimen percakapan positif pun pasangan PAS mendominasi. "Tapi kami tak bisa buka persentasenya, terlalu detail," rahasianya.
Sementara Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi mengungkapkan pasangan PAS share-nya memang tinggi di semua platform media.
Untuk Twitter pasangan PAS menguasai 52% sedangkan JKW-MA hanya 48%. Bahkan untuk semua platform media, PAS menang dengan 140.755 mention sementara JKW-MA di 131.225 mention.
Share Mention Pasangan Capres-Cawapres versi Drone Emprit

"Tapi masalah dominasi mention ini harus dilihat Social Network Analysis (SNA). Percakapan tentang PAS mendominasi. Tapi di dalamnya banyak juga berisi serangan dari pendukung 01 yang sering menyebut nama Prabowo," analisanya.
Tak Puas
Terlepas dari hasil analisa percakapan, warganet memiliki penilaian sendiri atas hasil debat capres pertama itu.
Banyak warganet tak puas karena debat berujung seperti adu cerdas cermat dan tak ada adu gagasan yang substantif atau segar ditawarkan ke masyarakat seputar isu hukum, HAM, terorisme dan korupsi.
"Kedua pasangan tak angkat isu yang kekinian. Misalnya hak untuk akses internet yang bagian dari Hak Azasi Manusia (HAM). Ini dikaitkan dengan era Revolusi Industri 4.0 sangat siginifikan terkait keamanan siber dan lainnya. Saya tak dengar ada gagasan itu semalam," sesal Pengamat Telekomunikasi Heru Sutadi.
Pengamat Politik Eep Saefulloh Fatah merasakan yang paling mengecewakan dalam Debat 1 Pilpres 2019, saat dianjurkan dan diberi waktu untuk saling mengapresiasi antar pasangan kandidat, tak ada satupun yang melakukannya. "Sebagai penonton, calon pemilih, warga negara, terus terang saja, saya kecewa," sesalnya.
Menurutnya, Joko Widodo (Jokowi) bahkan kelebihan waktu banyak dan tidak gunakan sisa waktu yang masih tersedia untuk mengapresiasi Prabowo-Sandi. Prabowo menghabiskan waktu dengan closing statement yang tidak tajam, banyak mengulang-ulang, dan tidak memberi porsi sama sekali untuk mengapresiasi Jokowi-Amin.
"Sebagai warga negara saya sangat kecewa. Di saat puluhan juta orang menonton , mereka tak tunjukkan kebesaran hati untuk saling mengapresiasi. Seharusnya mereka tunjukkan bahwa Pilpres bukan perang tapi kompetisi demokratis yang sehat," ulasnya.
Bagi Eep penampilan yang paling mengesankan adalah Sandiaga Uno. Sandi tampil segar. Bagi penonton TV dari rumah, yang tak hadir di dalam ruang debat itu, segarnya Sandi sangat terasa. Setiap kamera mencuri wajah dan bahasa tubuhnya, Sandi memberi kesan segar.
Sandi bukan hanya terlihat segar karena wajah dan bahasa tubuhnya. Ia juga terlihat segar karena gaya penyampaiannya dan beberapa pesan spesifik yang disampaikannya. Sandi mengulang siasat debat di Jakarta: mengulang dan memberi penegasan pada kata dan frasa kunci semacam kepastian hukum, keadilan, lapangan kerja, penegakan hukum untuk mendorong investasi dan Indonesia Makmur.
"Secara visual, Sandi mencuri perhatian penonton debat semalam," duganya.(id)
Sumber : IndoTelko