Rizal Ramli : Hari Ini Auranya Semakin Otoriter, Kritis Dikit Dibully Pakai Buzzers Bayaran
10Berita - Ekonom senior DR. Rizal Ramli membandingkan suasana demokrasi yang terjadi hari ini dengan dua pemerintahan sebelumnya, di masa Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Perbandingan itu disampaikannya lewat akun Twitter miliknya, @RamliRizal, beberapa saat lalu. Ini adalah dua twit pertama Rizal Ramli mengawali tahun 2019.
Menurut Rizal Ramli, di dua pemerintahan sebelumnya ada ruang yang cukup untuk kritik terhadap penguasa.
Di era Megawati, misalnya, walaupun kerap mengkritik tetapi pihak penguasa, terutama suami Megawati, alm. Taufiq Kiemas, bisa memahami kritik itu sebagai bagian dari demokrasi. Taufiq meminta anggota PDI Perjuangan untuk tidak menyerang Rizal Ramli.
“Ketika Mbak Mega Presiden, RR tetap bersikap bersahabat, kritis & solutif jika menyangkut hal2 yg strategis. Tidak ada serangan balik dari teman2 PDIP. Ternyata Bang TK ingatkan, jangan ganggu RR krn dia sejak muda berjuang utk RI. Hari ini berbeda, buzzers dibayar utk bully2,” kata Rizal Ramli.
Di era SBY, hal yang kurang lebih sama juga terjadi. SBY memberikan respon positif atas berbagai kritik yang dia sampaikan. Seperti mengurangi utang kepada IMF dan pembubaran CGI.
“Ketika SBY Presiden, RR sangat kritis thd pola kebijakan neoliberal. Dgn Tim Indonesia Bangkit, dorong spy percepat pembayaran utang IMF, bubarkan CGI tsb. SBY respons positif, sembari kadang2 sebel. Hari ini auranya semakin otoriter, kritis dikit di-bully pakai buzzers bayaran,” demikian Rizal Ramli.
Sumber: rmol