OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 25 Januari 2019

Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Disederhanakan, Ini Aturannya

Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Disederhanakan, Ini Aturannya

Ilustrasi.
10Berita  LENGKONG--Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 2019 mengalami perubahan berdasarkan data dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Beberapa penyesuaian dilakukan LTMPT dalam proses seleksi PTN 2019 seperti aspek kelembagaan panitia, sistem seleksi, perubahan jalur SNMPTN, pilihan program studi, dan sistem tes.

Pada tahun 2018, kelembagaan dipegang oleh Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi (Panpus SNPMB PTN). Sementara tahun 2019, sistem kelembagaan Tidak Permanen atau Belum terintegrasi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Manajemen database peserta pada 2018 masih belum terintegrasi. Misalnya, apabila peserta tidak lolos SNMPTN dan ingin mengikuti SBMPTN, maka ia harus mengisi data kembali. Namun, tahun ini peserta yang mendaftar tidak perlu mengisi data kembali atau single entry.

Kemudian, peserta yang sudah dinyatakan diterima di SNMPTN otomatis tidak dapat mendaftar di SBMPTN. Seperti tahun-tahun lalu, banyak siswa yang masih saja mendaftar SBMPTN padahal mereka telah diterima di PTN pilihannya pada kesempatan SNMPTN.

Kuota daya tampung SBMPTN meningkat menjadi 40% daripada tahun sebelumnya yang hanya 30%. Sedangkan kuota SNMPTN menurun dari 30% menjadi 20% pada 2019. Untuk seleksi mandiri PTN sendiri masih berada si angka maksimum 30% baik tahun lalu maupun tahun ini.

Sementara itu, terdapat perubahan jalur SNMPTN pada 2019. Kali ini, siswa dapat mendaftar jika SMA/MA/SMK mempunyai NPSN dan sekolah mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Untuk sekolah yang memiliki akreditasi A, hanya 40 % siswa terbaik di sekolahnya yang dapat mengikuti seleksi ini. Untuk sekolah berakreditasi B hanya memiliki kuota 25 % dan sekolah berakreditasi C dan lainnya hanya diambil 5% siswa terbaik.

Untuk memilih program studi pada 2019, peserta dapat memilih paling banyak tiga program studi. Syaratnya, salah satu program studi pilihannya harus di PTN yang berada dalam satu wilayah pendaftaran dengan tempat peserta mengikuti ujian.

Baik SNMPTN dan SBMPTN tahun 2019, Setiap siswa diperbolehkan memilih paling banyak dua program studi dari satu PTN atau dua PTN.

Kali ini, tes hanya menggunakan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer). Sedangkan tahun lalu, metode tes dapat berbasis komputer, baik melalui desktop atau android maupun cetak.

Peserta pun tidak lagi dapat memilih jenis tes campuran yaitu gabungan antara Saintek dam Soshum. Karena pada 2019, peserta hanya bisa mengikuti tes jenis Saintek atau Soshum saja.

Materi pun meliputi Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Tidak seperti tahun lalu terdapat TKA, TKD Saintek, dan TKD Soshum.

Pelaksanaan pun sekarang dilakukan sebanyak 10 kali dan setiap tes dilaksanakan dua sesi yaitu pagi dan siang. Sebelumnya, pelaksanaan hanya satu kali saja.
Adapun bagi prodi Seni dan Olahraga, tidak perlu lagi mengikuti ujian keterampilan (UK). Tahun 2019, peserta hanya wajib mengunggah portofolio sebagai pengganti UK.
Sumber : AYOBANDUNG.COM