OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 13 Januari 2019

Sifat Zuhud Rasulullah yang Wajib Ditiru

Sifat Zuhud Rasulullah yang Wajib Ditiru

10Berita, KETIKA Rasulullah shalallahu alaihi wasallam ingin membawa sahabatnya pada sikap zuhud, beliau telah memberikan panduan bagaimana orang-orang beriman menyikapi kehidupannya di dunia. Rasulullah bersabda: ”Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau musafir.” (HR Bukhari).
Selanjutnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mencontohkan langsung pada sahabat dan umatnya bagaimana hidup di dunia. Beliau adalah orang yang paling rajin bekerja dan beramal shalih, paling semangat dalam ibadah, paling gigih dalam berjihad. Tetapi pada saat yang sama beliau tidak mengambil hasil dari semua jerih payahnya di dunia berupa harta dan kenikmatan dunia.

Kehidupan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sangat sederhana dan bersahaja dan beliau lebih mementingkan kebahagiaan hidup di akhirat dan keridhoan Allah Azza Wa Jalla. Ibnu Mas’ud ra. melihat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tidur di atas kain tikar yang lusuh sehingga membekas di pipinya, kemudian berkata: ”Wahai Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bagaimana kalau aku ambilkan untukmu kasur?”
Maka Rasulullah menjawab: ”Untuk apa dunia itu? Hubunganku dengan dunia seperti pengendara yang mampir sejenak di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya.” (HR At-Tirmidzi).
Sedangkan para ulama lebih memperjelas lagi makna dan hakikat zuhud. Secara syar’i zuhud bermakna mengambil sesuatu yang halal hanya sebatas keperluan. Abu Idris Al-Khaulani berkata: ”Zuhud terhadap dunia bukanlah mengharamkan yang halal dan membuang semua harta. Akan tetapi zuhud terhadap dunia adalah lebih menyakini apa yang ada di sisi Allah ketimbang apa yang ada di tangan kita. Dan jika kita ditimpa musibah maka kita sangat berharap untuk mendapatkan pahala. Bahkan ketika musibah itu masih bersama kita, kita pun berharap bisa menambah dan menyimpan pahalanya.”
BACA JUGA: Zuhudnya Rasulullah
Ibnu Khafif berkata: ”Zuhud adalah menghindari dunia tanpa terpaksa.”
Ibnu Taimiyah ra berkata: ”Zuhud adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat di akhirat nanti, sedangkan wara’ adalah meninggalkan sesuatu yang ditakuti bahayanya di akhirat nanti.” []

Sumber : Islampos.


Related Posts:

  • MUI Akan Buat Standarisasi Ceramah di Televisi, Mamah Dedeh: Itu Wajar, Asal Jangan Berlebihan SajaMUI Akan Buat Standarisasi Ceramah di Televisi, Mamah Dedeh: Itu Wajar, Asal Jangan Berlebihan Saja 10Berita - JAKARTA— Ustadzah Dede Rosida atau yang lebih akrab disapa Mamah dedeh menanggapi hal terkait kebijakan Maj… Read More
  • Trump Bangunkan Singa Tidur Trump Bangunkan Singa Tidur 10Berita  – Kebijakan Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel serta memindahkan kantor kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem memunculkan gejolak politik Internasional. Tidak … Read More
  • Agar Doa Terkabul Agar Doa Terkabul 10Berita , JAKARTA — Ustaz Abdullah menjelaskan, dalam Alquran, Allah memerintahkan kepada umatnya untuk mengonsumi makanan yang thayib. Pengertian thayib dalam hal makanan yakni zat makanannya harus … Read More
  • 3 Peristiwa Besar di Yerusalem3 Peristiwa Besar di Yerusalem 10Berita , JAKARTA —Sampai abad ketujuh, setidaknya ada tiga peristiwa besar yang berlangsung di Yerusalem. Pertama, serbuan tentara Persia (Sasanid) pada 614 yang berakibat pembantaian atas 60… Read More
  • Berani Jalani Ribawi? Begini DosanyaBerani Jalani Ribawi? Begini Dosanya 10Berita - RIBA adalah perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT, karena riba adalah tambahan uang pada sesuatu komoditas yang khusus. Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman,… Read More