Bagaimana Mencintai Allah
10Berita, Sesungguhnya kecintaan kepada Allah akan muncul dalam diri seseorang yang telah merasakan kebesaran dan keagungan Allah, sehingga ia penuh harap untuk bertemu dengan-Nya. Walaupun ia menyadari bahwa dirinya tidak banyak melakukan perbuatn shalih. Hal seperti ini lebih baik daripada mayoritas kaum muslimin yang mengerjakan ibadah dan ketaatan kepada Allah, akan tetapi ia tidak merasakan kebesaran dan keagungan-Nya, sehingga tidak timbul dalam hatinya rasa cinta.
Lalu pertanyaannya, " Bagaimana Mencintai Allah?"
Pertama,
Melatih diri dengan beribadah dan banyak merenungkan ciptaan Allah swt. yang berupa teknologi yang Anda pergunakan. Pada saat Anda menggunakan teknologi itu, hendaknya dalam menggunakan teknologi itu Anda merenungkan kebesaran dan keagungan Allah, serta ilmu yang Allah berikan kepada penemu teknologi tersebut.
Melatih diri dengan beribadah dan banyak merenungkan kejadian alam semesta; gunung, lautan, sungai, bintang, galaksi, buah-buahan, pohon daln lain-lain. Karena pada saat itu Anda akan merasakan kebesaran dan keagungan asmaul husna dan sifat-sifat-Nya yang tinggi, dan seakan-akan Anda akan melihat-Nya.
Kedua,
Merasakan penghambaan, rasa hina, dan memerlukan pertolongan Allah. Karena Dia lah zat yang menciptakan Anda, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia Zat yang Maha Esa. Dia Zat yang tidak membutuhkan pertolongan dari makhluk-Nya tapi seluruh makhluk-Nya membutuhkan pertolongan dari-Nya. Dia Zat yang pertama dan terakhir yang pantas dicintai dari segalanya.
Makna cinta kepada Allah di hati Anda adalah Anda tidak merasa hina kecuali di hadapan-Nya, Anda tidak perlu mengemis dan merintih kecuali hanya kepada-Nya, tidak ada yang dapat menguasai diri Anda kecuali Dia. Dengan demikian, Anda akan terbebas dari menduakan Allah dalam cinta, artinya tidak ada sesuatu pun yang Anda cintai melebihi atau sama dengan kecintaan Anda kepada Allah.
Ketiga,
Berusaha untuk merasakan bahwa Anda sedang berbicara dengan Allah dan Anda mendengarkan apa yang di firmankan-Nya. Lalu Anda menjawab apa yang Dia firmankan dengan kata 'ya' atau 'tidak'. Caranya adalah, Anda berusaha untuk melakukan komunikasi dengan Allah swt. ketika pergi atau duduk. Anda membaca Al-Qur'an tidak karena tujuan untuk menjaga diri dari kedengkian dan sihir, untuk mencari hukum wajib dan haram, bukan pula sebatas tadarus (mengulangi), bukan pula membaca dengan terburu-buru agar cepat selesai. Akan tetapi, membacanya untuk melampiaskan kerinduan berkomunikasi dengan-Nya dan menumpahkan rasa cinta kepada-Nya.
Keempat,
Teruslah berdoa dan memohon pertolongan kepada-Nya, sebagaimana Anda terus berkomunikasi dengan Allah dengan Al-Qur'an.
Doa kepada Allah adalah merasa diri sangatlah berdosa dengan mengakui keagungan-Nya. Lalu menjadikan pintu Allah sebagai satu-satunya pintu yang harus diketuk. Ketahuilah yang sesungguhnya orang yang mengetuk pintu Allah jauh lebih baik dan mulai daripada orang yang mengetuk pintu orang lain.
Kelima,
Melatih diri untuk selalu taat kepada Allah, baik dalam beribadah maupun dalam perilaku sehari-hari. Melakukan ibadah yang sesuai dengan yang Allah dan Rasul-Nya perintah, perilaku sehari-hari atau akhlaknya juga sesuai dengan apa yang diridhai dan disenangi Allah swt. Dan, apa yang Anda lakukan baik ibadah yang benar atau akhlak yang mulia semata-mata dodasari karena kecintaan Anda kepada Allah.
Maka, dalam melaksanakan ibadah dan melakukan akhlak mulia semata-mata didasari kecntaan kepada Allah swt. Sehingga dengan demikian hati Anda akan terus bertambah kecintaannya kepada Allah.
Goresan Pena 12
Sumber: Buku berjudul " Menjalin Cinta dengan Allah" karya Muhammad Ahmad S