OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 20 Februari 2019

Dusta Capres 01: Hanya Takut kepada Allah SWT

Dusta Capres 01: Hanya Takut kepada Allah SWT

10Berita  Jokowi, dalam debat Pilpres menyebut hanya takut kepada Allah SWT. Ungkapan ini, di sosmed digunakan para pendukungnya dengan menyebutnya berulang kali ungkapan ‘Jokowi hanya takut kepada Allah SWT’ untuk bertahan dari serangan kebohongan-kebohongan Jokowi.

Sebagaimana diketahui, Jokowi telah dinobatkan oleh netizen sebagai Bapak Hoax Nasional Indonesia. Hal mana, diberikan karena banyaknya data hoax yang disampaikan pada debat Pilpres kedua. Pengukuhannya, dipimpin langsung oleh Nasrudin Joha.

Meski terlihat trengginas, lancar menjawab pertanyaan, ternyata Jokowi terjebak pada adagium ‘Kecebong’. Yakni, Keterangan Cepat Tapi Boong. Bahkan, ada sejumlah netizen menganalisis gelagat aneh, berupa penampakan alat tertentu yang dipegang Jokowi. Dalam beberapa foto screenshot, Jokowi terlihat seperti mendengarkan informasi tertentu dari pihak tertentu.

Sekarang saya mau fokus, benarkah Jokowi hanya takut kepada Allah SWT ? Mari kita cek. Jangan-jangan, pernyataan ini juga hoax.

Saat Jokowi membatalkan Machfud MD sebagai Cawapresnya, Jokowi menyatakan ada banyak tekanan partai sehingga Dia ‘tidak berdaya’ melawan tekanan itu. Di injury time, Machfud justru disingkirkan. Hanya di PHP oleh Jokowi, padahal Machfud sudah jahit baju dan sampai saat ini baju itu masih dititipkan kepada pihak istana.

Artinya, Jokowi tak memiliki independensi, mudah diintervensi, tdk berdaya melawan partai. Ungkapan ‘Jokowi hanya takut kepada Allah SWT’ hanyalah hoax belaka. Sebab, jika Jokowi takut kepada Allah swt, mustahil dia berani mengkhianati Machdudz MD, yang sebelumnya dijanjikan sebagai cawapres. Padahal, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk memenuhi akad (janji).

Saat Jokowi mengutus Yusril untuk membebaskan Ust. Abu Bakar Ba’asyir, dia juga akhirnya membatalkan karena di intervensi bawahan (Wiranto). Jika dia (baca: Jokowi) hanya takut kepada Allah SWT, tentulah dirinya tidak akan membatalkan rencana membebaskan Ust Abu Bakar Ba’asyir, seorang pengemban dakwah korban fitnah dan tuduhan narasi perang melawan terorisme.

Bahkan, Jokowi menjilat ludah dengan menyatakan pembebasan harus memenuhi persyaratan dan prosedur. Padahal, sebelumnya pembebasan disebut tanpa syarat, murni hanya karena faktor kemanusiaan.

Jokowi juga dusta, menyebut hanya takut kepada Allah SWT. Bahkan, Jokowi berani menentang Alllah SWT dengan memerangi para pejuang Islam, pejuang syariah dan khilafah.

Syariah dan khilafah yang diwajibkan Allah SWT, oleh Jokowi dikriminalisasi. Organisasi Islam HTI dibubarkan, hanya karena konsisten dengan dakwah syariah dan khilafah. Terus dimana makna, Jokowi hanya takut kepada Allah SWT ?

Selama memimpin, Jokowi juga menentang hukum Allah SWT. Menumpuk hutang ribawi hingga ribuan triliun. Padahal, orang yang memakan riba hakekatnya telah ‘mengumumkan perang’ terhadap Allah SWT. Lantas, dimana takutnya Jokowi ? Larangan riba di terjang, gitu mengaku-ngaku hanya takut kepada Allah SWT ?

Jokowi sebenarnya tidak takut kepada Allah SWT, Jokowi hanya takut kepada janda yang di beberapa kesempatan mengultimatum Jokowi dan mengingatkan Jokowi itu kastanya hanya ‘Petugas Partai’. Jadi jelas, dusta belaka omongan Jokowi yang mengunggah kalimat hanya takut kepada Allah SWT.

Penulis: Nasrudin Djoha


Sumber : portal islam