OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 05 Februari 2019

Fadli Zon: Bolehkah Kita Sekarang Memanggilnya ‘Cak-Jancuk’?

Fadli Zon: Bolehkah Kita Sekarang Memanggilnya ‘Cak-Jancuk’?

10Berita, JAKARTA—Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, mengaku heran terhadap gelar ‘Cak Jancuk’ yang diberikan kepada capres petahana Jokowi saat berkampanye di Jawa Timur.
Fadli mengaku dirinya belum percaya jika gelar itu diberikan ke Jokowi.
“Saya tuh antara percaya dan tidak percaya, apa betul ada gelar itu,” kata Fadli Zon di Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2019).

Fadli Zon mempertanyakan kesediaan Jokowi menerima gelar ‘Cak Jancuk’ itu. Fadli meminta izin dan bertanya apakah Jokowi bisa dipanggil dengan panggilan ‘Cak Jancuk’?
“Kalau boleh gelar itu diterima, bolehkah kita sekarang memanggilnya ‘Cak Jancuk?’,” ucapnya.
Namun Fadli kembali menanyakan, apakah gelar itu benar diterima oleh Jokowi ataukah tidak. Karena Fadli khawatir jika menyebut ‘Cak Jancuk’ ke Jokowi, akhirnya malah dianggap sebagai ujaran kebencian.
“Jangan sampai nanti kalau gelar itu diterima terus kita memanggil kepada yang bersangkutan ‘Cak Jancuk’ nanti hate speech (ujaran kebencian). Kalau boleh, dari sekarang kita memanggil dengan sebutan ‘Cak Jancuk’ gitu,” tuturnya.
Sebutan ‘Cak Jancuk’ untuk Jokowi itu merupakan gelar yang diberikan MC relawan Forum Alumni Jatim dalam acara deklarasi di kawasan Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Sabtu (2/2).
Menurut pembawa acara, Djadi Galajapo, ‘cak’ merupakan singkatan dari cakap, agamis, dan kreatif. Sedangkan ‘jancuk’ kependekan dari jantan, cakap, ulet dan komitmen.
Pro-kontra terjadi karena panitia acara sendiri menyayangkan gelar jancuk tersebut. Hal itu karena kata ‘jancuk’ telanjur dikenal kebanyakan orang sebagai kata yang memiliki kesan negatif.

Pertanyaan Fadli tersebut kemudian dibalas oleh anggota TKN Jokowi-Ma’ruf, Eva Kusuma Sundari. Ia mempersilakan Fadli untuk menyebut nama tersebut, namun dengan satu syarat. Yakni Fadli diharuskan membumbui kalimat ‘Cak Jancuk’ itu dengan nada sayang.
“Itu bisa diubah jadi kebencian kalau yang menyebutkannya Fadli Zon. Dia sendiri akan dipersoalkan. Dia sayang nggak sama Pak Jokowi?” kata anggota TKN Jokowi-Ma’ruf, Eva Kusuma Sundari, Senin (4/2).
Menurut Eva, ungkapan ‘jancuk’ yang disematkan para relawan itu bermakna panggilan sayang. Berbeda dengan Fadli yang dinilai Eva mempunyai makna lain dalam mengartikan ‘Cak Jancuk’ itu.
“Tone-nya itu rasa sayang, dan ‘jancuk’ itu bukan makian, tapi kan kependekan dari jantan, cakap, ulet itu. Nadanya sayang,” ucap Eva
“Kalau Fadli punya kapasitas menyayangi Jokowi dan menerima singkatan yang Surabaya itu, ya nggak apa. Tapi kalau untuk mengejek, kemudian tidak disertai dengan konsistensi dia selama ini, ya artinya dia sedang memanipulasi ‘jancuk’ untuk kepentingan yang lain,” imbuhnya.
Terakhir, Eva menegaskan agar Fadli lebih baik tidak usah menyebut Jokowi dengan sebutan ‘Cak Jancuk’. Sebab, menurutnya Fadli saja sering menjatuhkan performa Jokowi dengan puisi-puisinya yang merendahkan Jokowi, berbeda dengan tim dan relawan Jokowi yang menyematkan ‘Jancuk’ itu dengan nada sayang dan tulus.
“Jadi nggak usah ikut-ikutanlah, Fadli Zon. Kami sudah tahu dia nyebut Pak Jokowi pakai puisi saja dengan merendahkan. Aku menyangsikan Pak Fadli menyebut ‘jancuk’ seperti kami tulus menyebut ‘jancuk’,” tegas Eva. []

SUMBER: Detikcom