OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 09 Februari 2019

‘Jokowi Lebih Banyak Menyerang Pribadi Prabowo Seperti Kanak-kanak dan Penggosip’

‘Jokowi Lebih Banyak Menyerang Pribadi Prabowo Seperti Kanak-kanak dan Penggosip’


Pigai juga menilai, kemampuan maupun pengetahuan bernegara yang dimiliki oleh Jokowi sangat memprihatinkan.

Natalius PigaiIstimewa
10Berita  JAKARTA,  - Aktivis Kemanusiaan, Natalius Pigai, menyebut, Joko Widodo (Jokowi) tidak menunjukan adanya kemajuan yang signifikan saat debat Capres-Cawapres pertama, Kamis (17/1) malam.

“Saya menyaksikan sendiri dari dekat dan utuh debat capres tadi malam. Saya membayangkan bahwa Joko Widodo telah mengalami kemajuan dalam kapasitas dan kompetensi baik pengetahuan bernegara maupun memimpin negara,” ujar Natalius Pigai di Jakarta, Jumat (18/1).

Pigai melanjutkan, kemampuan maupun pengetahuan bernegara yang dimiliki oleh Jokowi sangat memprihatinkan.

“Ternyata sangat sangat sangat memprihatinkan. Kemampuannya belum sampai untuk mengelola negara sebesar Indonesia ini,” tuturnya.


Lebih jauh, Natalius menilai, ada tiga indikator kompetensi pengetahuan bernegara yang dimiliki oleh Jokowi belum cukup. Dimana yang pertama, terlihat dari Jokowi sebagai seorang kepala negara yang sibuk membaca teks yang disiapkan Pramono Anung.

Kemudian yang kedua, Jokowi tidak mampu menyampaikan aspek-aspek krusial bernegara yang dihadapi dan kebijakan yang memberi harapan.

“Dan yang ketiga, Jokowi lebih banyak menyerang pribadi Prabowo dan Gerindra seperti kanak-kanak dan penggosip,” tambahnya.

“Kalau kita membiarkan Joko Widodo memimpin lagi maka sudah bisa diperkirakan faktor kapasitas pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya, Indonesia akan mengalami degradasi praktek dan pengetahuan bernegara,” imbuhnya.

Selain itu, Pigai juga mengungkapkan kecewa dengan pihak-pihak yang mendorong Jokowi kembali maju di Pilpres 2019.

Ia beranggapan, masih banyak tokoh-tokoh lain yang memiliki kemampuan bernegaranya di atas Jokowi.

“Saya sangat kecewa Ibu Megawati dan partai politik dan orang-orang yang mendorong Joko Widodo untuk dipaksa menjadi Presiden. Kalau untuk menjadi Presien dengan kualitas sekelas itu orang Papua juga banyak bahkan lebih hebat dari Joko Widodo untuk menjadi Presiden,” pungkasnya.

Sumber : JITUNEWS.COM