Referensi pihak ketiga
10Berita  Joko Widodo pada Jumat (01/02/2019) berkunjung ke Pesantren Alanwar, Rembang. Pesantren itu diasuh oleh kyai sepuh yang akrab dengan panggilan Mbah Mun. Seperti biasa, tradisi di pesantren NU, selalu mendoakan siapapun yang datang bersilaturahim. Maka Joko Widodo juga didoakan oleh Mbah Mun.
Tetapi ada yang aneh dalam doa Mbah Mun itu sehingga membuat banyak pihak yang panik. Termasuk orang yang panik adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuzy. Dia pun cepat-cepat mengklarifikasi doa tersebut.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, Joko Widodo duduk di samping Mbah Mun sambil mengangkat tangan dan larut dalam doa itu. Tapi isi doa seperti yang beredar di video itu, antara lain:  ilahana hadza raisuna (Duhai Tuhan, inilah pemimpin kami) Pak Prabowo. Ij’al ya ilahana (Jadikalan ia pemimpin kami wahai Tuhan kami).
Sumber foto: kumparan.com
Detik.com (02/02/2019) melansir, pihak Partai Gerindra berterima kasih atas doa Mbah Mun itu. Mereka menilai bahwa Allah yang menggerakan lisan Mbah Mun untuk mendoakan Prabowo Subianto. Bahkan mereka menilai, hati kecil Mbah Mun justru mendukung Prabowo.
Menyimak perdebatan dan kepanikan itu, bisa dijelaskan bahwa dalam istilah di pesantren, apa yang disampaikan Mbah Mun itu disebut dengan sabqul lisan (terpelesetnya lidah).
Sumber foto: detik.com
Mbah Mun, meski usianya sudah 91 tahun, tetapi daya ingatnya masih sangat tajam, sehingga sampai saat ini masih mengajar Tafsir Jalalain kepada santri-santrinya. Artinya, Mbah Mun memang benar-benar mendoakan Prabowo Subianto agar menjadi pemimpin atau presiden, meski kemudian diklarifikasi kembali bahwa doa itu untuk Jokowi.
Terlepas dari kontroversi dan kepanikan itu, kita harus sadar bahwa pada akhirnya Tuhan jualah yang menjadikan siapa menjadi apa, karena semuanya telah tercatat dengan nyata di dalam kitab ketetapan. ***
Sumber : UC News