OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 28 Februari 2019

Soal Serangan Kepada Prabowo-Sandi, Pengamat: Mestinya Jokowi Jaga Originalitas, Bukan Emosional


10Berita,  JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris mengaku terkejut dengan manuver calon presiden petahana Joko Widodo yang kini mulai menyerang lawan politiknya. Ia menilai Jokowi sudah keluar dari sifat dan kepribadian aslinya selama ini.

"Pak Jokowi bukan hanya ofensif, tapi emosional. Ini tidak begitu baik. Tidak begitu bagus," kata Syamsuddin saat menghadiri survei Populi Center, di Jakarta, Kamis (7/2/2019).

"Mestinya Jokowi menjaga genuinenya, originalitasnya. Kalau kita ikuti 4 tahun ini, Jokowi enggak begitu," tambah dia.

Syamsuddin melihat, sikap menyerang Jokowi sebenarnya sudah terlihat dari debat perdana pada 17 Januari 2019.

Capres nomor urut 01 menyerangPrabowo soal mantan napi koruptor yang diusung Gerindra, hingga menyindir soal beban masa lalu.

"Saya enggak tahu mengapa (menjadi menyerang), mungkin beliau terpancing isu-isu yang tidak putus-putus ditujukan kepadanya," kata Syamsuddin.

Padahal, menurut Syamsuddin, Jokowi harusnya tak perlu terpancing dengan isu-isu yang diciptakan kubu lawan. Sebab, bisa jadi lawan politik memang sengaja memancing emosi Jokowi.



"Jangan jangan ini startegi penantang untuk memancing agar pak Jokowi emosional," ujarnya.

Syamsuddin mengatakan, seharusnya isu-isu negatif hingga hoaks yang menyenang petahana cukup dijawab oleh para tim suksesnya.

Jokowi dalam kampanye di Jawa Timur dan Jawa Tengah akhir pekan lalu, memberikan pidato bernada keras dengan menyindir pernyataan-pernyataan lawan politiknya.

Misalnya terkait pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia akan bubar dan punah. Jokowi meminta Prabowo untuk bubar dan punah sendiri saja, tanpa mengajak masyarakat Indonesia.

Ia juga sempat menyinggung hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet. Jokowi menyesalkan kubu Prabowo yang menyebarkan kebohongan Ratna.

Lalu, Jokowi juga menyebut Prabowo-Sandi menggunakan konsultan asing dalam menghadapi pilpres 2019. Jokowi mempertanyakan, dengan kondisi itu, siapa sebenarnya yang antek asing.

"Masa suruh halus terus, ya kadang-kadang kita kan bosan. Boleh lah keras-keras sedikit," kata Jokowi kepada wartawan di Semarang, Minggu (3/2/2019). (*)

Sumber : TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,

Related Posts:

  • Habib Abubakar bin Hasan: Saya NU, Saya Pilih 02 Habib Abubakar bin Hasan: Saya NU, Saya Pilih 02 10Berita – Lini masa media sosial Twitter, Selasa (19/3/2019) pagi muncul tanda pagar (tagar) #SayaNUSayaMilih02 dan sempat menduduki lima besar topik yang ramai dibincangk… Read More
  • Kekalahan Jokowi di Survei Kompas Kekalahan Jokowi di Survei Kompas 10Berita – KINI publik mulai menyadari mengapa partai pendukung calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin (Jokma) saling tanduk. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ceker-c… Read More
  • Tiga Cara Membaca Survei Kompas Tiga Cara Membaca Survei Kompas Bagaimana sikap kita terhadap hasil sebuah survei? Bersikaplah secara proporsional. Di tengah-tengah. Boleh percaya tapi tidak 'menuhankannya'. Boleh tidak percaya tapi jangan 'mengharamk… Read More
  • Ribuan Pengusaha Ikut Jejak Erwin Ak Ribuan Pengusaha Ikut Jejak Erwin Aksa Jadi Mualaf Mendukung Prabowo-Sandi 10Berita,  Erwin Aksa, pengusaha yang juga keponakan Wapres JK sudah secara terang-terangan mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo-Sand… Read More
  • Di Bawah Jokowi Hidup Makin Susah, Rakyat Ingin Presiden Baru Di Bawah Jokowi Hidup Makin Susah, Rakyat Ingin Presiden Baru 10Berita – Pengamat Politik Hendri Satrio menilai penurunan elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin dalam survei Litb… Read More