Giant Tutup, Pengangguran Bertambah
Mohan Roliskana
10Berita,MATARAM-Giant Ekstra Gegutu dipastikan tutup per 1 April 2019. Hal ini membuat Pemerintah Kota Mataram pusing tujuh keliling. Karena akan membuat jumlah pengangguran di daerah ini bakal bertambah.
“Ini memang menjadi kebanggaan kita. Sayangnya, belum terlalu lama beroperasi tiba-tiba harus tutup,” kata Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, kemarin (13/3).
Mohan memprediksi, penutupan Giant akan membuat ratusan karyawan kehilangan pekerjaan. Sehingga, pemkot harus mengantisipasinya dari sekarang.
“Ini kan harus merumahkan begitu banyak tenaga kerja,” jelas Mohan.
Berdasarkan data BPS Kota Mataram yang diterima Lombok Post, angka pengangguran di Kota Mataram pada 2017 lalu sebesar 5,53 persen. Angka itu meningkat pada 2018 menjadi 6,72 persen.
Pada 2019, angka pengangguran bisa saja bertambah banyak. Sebab, beberapa supermarket tutup karena tidak mampu mencapai target penjualan. “Tutupnya Giant Ekstra Gegutu, dan sebelum ini Smartclub juga tutup, jelas bisa meningkatkan angka pengangguran,” terang Mohan.
Apalagi ditambah dengan kondisi pascagempa yang terjadi, sejak akhir Juli 2018 lalu, perekenomian maupun sektor investasi di Kota Mataram belum sepenuhnya stabil dan pulih. “Tentu saja ini akan menjadi pekerjaan rumah kita dan sekarang kita lagi bicarakan soal ini, karena penutupan jelas menimbulkan persoalan baru lagi buat kita (pemkot),” ujarnya.
Karena penutupan gerai sudah tidak bisa dihindari, Mohan berjanji akan ada pengawalan dari Pemkot Mataram agar manajemen perusahaan Giant Ekstra Gegutu bisa memenuhi hak-hak karyawannya yang mengalami PHK.
“Kita pasti bicarakan masalah ini,” pungkasnya.
Sementara, saat Lombok Post mencoba untuk mengkonfirmasi soal pemenuhan hak-hak karyawan, terkait dengan kapan dibayar dan berapa besaran jumlah biaya yang harus dikeluarkan, Giant Ekstra Gegutu masih irit bicara. Bahkan enggan menanggapi pertanyaan itu.
“Semua keputusan ada di manajemen pusat, kami tidak bisa memberi keterangan,” jelas salah satu pihak manajemen yang tidak mau disebutkan identitasnya.
Sementara dari pantauan Lombok Post, para karyawan yang masih tersisa terlihat sibuk melakukan pengepakkan barang, untuk direturn ke kantor pusat. (yun/r5)
Sumber: lombokpost.net