Istri Siyono: Kami Masih Berharap Keadilan
10Berita, Klaten – Suratmi, Istri almarhum Siyono hingga saat ini masih meminta kejelasan dari pihak kepolisian atas kasus yang menimpa suaminya tersebut. Pasalnya, hingga Maret 2019 ia dan pihak keluarga belum mendapat keterangan yang lebih atas kematian suaminya.
“Keadilan bagi saya, ya tetap saya kayak yang dulu terus dilanjut sampai selesai kami masih mengharap keadilan,” ungkapnya kepada Kiblat.net di kediamannya di Dukuh Brengkungan, Desa Pogiong, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Rabu (13/3/19).
Ia menjelaskan, bahwa ia hanya menginginkan keadilan baginya dan keluarganya, yakni berupa kejelasan penyebab atas kematian suaminya kepada pihak berwajib. Dengan demikian, ia dengan didampingi Tim Pembela Kemanusiaan (TPK) Muhammadiyah kembali mengajukan pra-peradilan ke Pengadilan Negeri Klaten pada Kamis (28/02/2019).
“Dari TPK juga sudah bertekad untuk mendampingi kasus saya sampai selesai. Kepada pak Trisno saya meminta untuk mendampingi saya sampai selesai,” ujarnya.
Pengajuan praperadilan ia ajukan karena ia khawatir jika kasus tersebut berhenti dam tidak dilanjutkan kembali oleh pihak berwajib. Karena pasalnya, ia dan pihak TPK telah mengajukan pengaduan ke Polres Klaten sebanyak empat kali, namun tidak pernah ada tanggapan.
“Dari empat kami mengajukan pengaduan ke Polres Klaten itu tidak ada tanggapan sama sekali, dari situ saya mengambil langkah ke Pengadilan Negeri karena tidak ada respon dari Polres Klaten. Sidang pertama insyaallah Senin tanggal 18 besok,” imbuhnya.
Sementara itu, ia mengatakan sejak tiga tahun setelah kejadian tersebut beberapa dari anaknya selalu mengingat bulan saat ayah mereka diambil oleh kepolisian.
“Mereka itu ingat, bulan ini abinya itu ditangkap orang,” ujarnya sambil mengeluarkan air mata.
Sesaat kemudian, anak keempatnya, Ibrahim datang dan duduk di sebelah Suratmi. Sembari mengelus kepala Ibrahim, ia terus berkata bahwa pihak keluarga masih sangat terpukul atas kejadian tersebut.
Suratmi menekankan bahwa sangat berbekas bagi anak-anak, salah satunya kepada anak ke-empatnya (Ibrahim). Bahkan, sampai saat ini jika melihat orang mengenakan seragam serupa polisi, Ibrahim terlihat kadang takut, kadang geram.
Sumber: Kiblat