Cek! Berikut 3 'Dosa' Jokowi yang Juga Dianggap 'Prestasi'
Jokowi galau/sedihrmol.co
10Berita,JAKARTA - Media sosial telah lama diketahui sebagai salah satu medan perang paling 'ganas' Pilpres 2019.
Tak hanya kritikan, para netizen juga tidak segan mencela dan menghujat keempat kandidat baik capres maupun cawapres.
Dari keempat kandidat tersebut, yang paling sering menjadi sasaran adalah sang calon petahana, Jokowi.
Bahkan sudah menjadi rahasia umum kalau apapun yang dilakukan capres nomor 01 ini dianggap sebagai 'dosa' oleh pihak-pihak yang tidak mendukungnya. Namun menariknya, di lain pihak, 'dosa' ini justru dinilai sebagai 'prestasi' yang luar biasa. Apa sajakah itu?
Dosa #1 - Terlalu Banyak Pencitraan - Sejak resmi menjadi presiden, Jokowi kerap dicap sebagai 'raja pencitraan'. Bahkan banyak netizen yang mengejeknya sebagai pemain sinetron dan aktor politik.
Namun penilaian berbeda datang dari pendukung Jokowi. Menurut mereka, apa yang dilakukan sang presiden di berbagai sosial media adalah bentuk sosialisasi kerja kepada masyakarat. Jika Jokowi tidak meng-update aktifitasnya, masyarakat akan sulit mengetahui apa saja yang telah dilakukan pemerintah.
Perdebatan 'dosa' vs 'prestasi' ini dengan mudah ditemukan di berbagai media sosial mulai YouTube hingga Twitter.
Dosa #2 - Dari Kalangan Orang Biasa - Jokowi adalah satu-satunya presiden Indonesia yang bukan pendiri atau petinggi parpol. Jokowi bahkan bukan mantan menteri dan juga bukan dari keluarga tokoh nasional. Hal ini menjadikan Jokowi sering diejek sebagai 'Presiden Ndeso' hingga 'Presiden Boneka'.
Di lain pihak, kondisi Jokowi ini sebenarnya adalah sebuah 'prestasi' luar biasa. Pasalnya, hal itu menunjukkan bahwa Jokowi mampu menjadi presiden murni karena kualitas. Selain itu, masa lalu Jokowi yang kurang mampu dan bukan siapa-siapa juga memberikan harapan bahwa semua orang di Indonesia berpotensi menjadi presiden.
Dosa #3 - Terlalu Banyak Bangun Infrastruktur - Sejak tahun 2018, 'dosa' satu ini makin ramai disorot netizen. Karena berbagai infrastruktur yang dibuatnya, Jokowi dicap 'ngawur' dan dilabeli 'raja utang'. Selain itu, infrastruktur era Jokowi juga dinilai kurang penting dalam menyehatkan ekonomi Indonesia.
Sekali lagi di lain pihak, infrastruktur ini adalah 'prestasi yang luar biasa' bagi kubu Jokowi. Dengan infrastruktur yang lebih baik, Indonesia kelak akan sejajar dengan negara-negara besar dalam mengembangkan potensi ekonomi yang dimiliki. Selain itu, infrastruktur seperti jalan desa hingga irigasi akan menggenjot perekonomian di kawasan pedesaan.
Hingga saat ini, masalah infrastruktur masih menjadi perdebatan dan dengan mudah dapat ditemukan di berbagai media sosial mulai Youtube hingga Twitter.
Nah, 'dosa' atau 'prestasi'?
Sumber: Jitu news
Jokowi galau/sedihrmol.co
10Berita,JAKARTA - Media sosial telah lama diketahui sebagai salah satu medan perang paling 'ganas' Pilpres 2019.
Tak hanya kritikan, para netizen juga tidak segan mencela dan menghujat keempat kandidat baik capres maupun cawapres.
Dari keempat kandidat tersebut, yang paling sering menjadi sasaran adalah sang calon petahana, Jokowi.
Bahkan sudah menjadi rahasia umum kalau apapun yang dilakukan capres nomor 01 ini dianggap sebagai 'dosa' oleh pihak-pihak yang tidak mendukungnya. Namun menariknya, di lain pihak, 'dosa' ini justru dinilai sebagai 'prestasi' yang luar biasa. Apa sajakah itu?
Dosa #1 - Terlalu Banyak Pencitraan - Sejak resmi menjadi presiden, Jokowi kerap dicap sebagai 'raja pencitraan'. Bahkan banyak netizen yang mengejeknya sebagai pemain sinetron dan aktor politik.
Namun penilaian berbeda datang dari pendukung Jokowi. Menurut mereka, apa yang dilakukan sang presiden di berbagai sosial media adalah bentuk sosialisasi kerja kepada masyakarat. Jika Jokowi tidak meng-update aktifitasnya, masyarakat akan sulit mengetahui apa saja yang telah dilakukan pemerintah.
Perdebatan 'dosa' vs 'prestasi' ini dengan mudah ditemukan di berbagai media sosial mulai YouTube hingga Twitter.
Dosa #2 - Dari Kalangan Orang Biasa - Jokowi adalah satu-satunya presiden Indonesia yang bukan pendiri atau petinggi parpol. Jokowi bahkan bukan mantan menteri dan juga bukan dari keluarga tokoh nasional. Hal ini menjadikan Jokowi sering diejek sebagai 'Presiden Ndeso' hingga 'Presiden Boneka'.
Di lain pihak, kondisi Jokowi ini sebenarnya adalah sebuah 'prestasi' luar biasa. Pasalnya, hal itu menunjukkan bahwa Jokowi mampu menjadi presiden murni karena kualitas. Selain itu, masa lalu Jokowi yang kurang mampu dan bukan siapa-siapa juga memberikan harapan bahwa semua orang di Indonesia berpotensi menjadi presiden.
Dosa #3 - Terlalu Banyak Bangun Infrastruktur - Sejak tahun 2018, 'dosa' satu ini makin ramai disorot netizen. Karena berbagai infrastruktur yang dibuatnya, Jokowi dicap 'ngawur' dan dilabeli 'raja utang'. Selain itu, infrastruktur era Jokowi juga dinilai kurang penting dalam menyehatkan ekonomi Indonesia.
Sekali lagi di lain pihak, infrastruktur ini adalah 'prestasi yang luar biasa' bagi kubu Jokowi. Dengan infrastruktur yang lebih baik, Indonesia kelak akan sejajar dengan negara-negara besar dalam mengembangkan potensi ekonomi yang dimiliki. Selain itu, infrastruktur seperti jalan desa hingga irigasi akan menggenjot perekonomian di kawasan pedesaan.
Hingga saat ini, masalah infrastruktur masih menjadi perdebatan dan dengan mudah dapat ditemukan di berbagai media sosial mulai Youtube hingga Twitter.
Nah, 'dosa' atau 'prestasi'?
Sumber: Jitu news