Kubu Prabowo-Sandi Minta Jokowi Tunda Acara Kumpul Bareng Kepala Desa
Para perangkat desa dan Presiden Joko Widodo dalam Silaturahim Nasional Persatuan Perangkat Desa Indonesia di Istora, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).
10Berita - Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo-Sandi mendesak capres petahana Joko Widodo menunda rencana berkumpul dengan semua kepala desa seluruh Indonesia, dalam Silaturahmi Nasional atau Silatnas Pemerintah Desa Seluruh Daerah.
Menurut anggota BPN, Ahmad Riza Patria, acara yang akan digelar di SUGBK, Jakarta pada 30 Maret 2019 mendatang, semata-mata kampanye terselubung Jokowi untuk meraih suara para aparat desa.
"Lebih baik tak dilaksanakan. Kalau mau melaksanakan, kenapa tidak setelah pencoblosan? Silakan tanggal 20 atau 30 April. Harapan kami begitu," ujar Riza, Selasa (19/3/2019).
Riza menyampaikan, Jokowi seolah-olah memanfaatkan statusnya sebagai petahana dengan melaksanakan sejumlah kebijakan pro-desa, namun kemudian memanfaatkannya untuk kepentingan politik.
"Harapan kami, dari pemerintah sendiri tak menggunakan kekuasaan dan kewenangan, untuk kepentingan pencalonan. Hal seperti ini kan sensitif," ujar Riza dikutip dari VIVA.
Riza yang juga Politikus Partai Gerindra ini menegaskan, ia sama sekali tidak mempersoalkan program apapun yang dilakukan pemerintah. Namun, hajatan itu bisa dicurigai merupakan kampanye terselubung.
"Kalau dilakukan setelah pencoblosan, artinya pemerintah tak ada kepentingan, pribadi atau kelompok, golongan partai tertentu. Kalau sebelum tanggal 17 April, masyarakat bertanya-tanya, memperkirakan Jokowi ambil manfaat dari kegiatan-kegiatan itu," ujar Riza.
Sumber: RAKYATKU.COM
Para perangkat desa dan Presiden Joko Widodo dalam Silaturahim Nasional Persatuan Perangkat Desa Indonesia di Istora, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).
10Berita - Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo-Sandi mendesak capres petahana Joko Widodo menunda rencana berkumpul dengan semua kepala desa seluruh Indonesia, dalam Silaturahmi Nasional atau Silatnas Pemerintah Desa Seluruh Daerah.
Menurut anggota BPN, Ahmad Riza Patria, acara yang akan digelar di SUGBK, Jakarta pada 30 Maret 2019 mendatang, semata-mata kampanye terselubung Jokowi untuk meraih suara para aparat desa.
"Lebih baik tak dilaksanakan. Kalau mau melaksanakan, kenapa tidak setelah pencoblosan? Silakan tanggal 20 atau 30 April. Harapan kami begitu," ujar Riza, Selasa (19/3/2019).
Riza menyampaikan, Jokowi seolah-olah memanfaatkan statusnya sebagai petahana dengan melaksanakan sejumlah kebijakan pro-desa, namun kemudian memanfaatkannya untuk kepentingan politik.
"Harapan kami, dari pemerintah sendiri tak menggunakan kekuasaan dan kewenangan, untuk kepentingan pencalonan. Hal seperti ini kan sensitif," ujar Riza dikutip dari VIVA.
Riza yang juga Politikus Partai Gerindra ini menegaskan, ia sama sekali tidak mempersoalkan program apapun yang dilakukan pemerintah. Namun, hajatan itu bisa dicurigai merupakan kampanye terselubung.
"Kalau dilakukan setelah pencoblosan, artinya pemerintah tak ada kepentingan, pribadi atau kelompok, golongan partai tertentu. Kalau sebelum tanggal 17 April, masyarakat bertanya-tanya, memperkirakan Jokowi ambil manfaat dari kegiatan-kegiatan itu," ujar Riza.
Sumber: RAKYATKU.COM