OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 07 Maret 2019

Mahathir kepada Duterte: Hati-hati terhadap Pinjaman dari China

Mahathir kepada Duterte: Hati-hati terhadap Pinjaman dari China




10Berita - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memperingatkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk tidak begitu saja menerima pinjaman dari China.

Diwawancarai ANC saat kunjungannya selama dua hari ke Manila, Mahathir mengungkapkan pemerintahannya harus membatalkan sejumlah proyek dari China yang dianggap "tak adil".

Tahun lalu, Mahathir membatalkan sejumlah proyek China senilai 22 miliar dollar AS, sekitar Rp 311,4 triliun, yang diteken pendahulunya, Najib Razak.

Dilansir Philippines Star Kamis (7/3/2019), Mahathir meminta Filipina untuk tidak mengulangi kesalahan negara lain yang menderita karena menerima investasi infrastruktur dari China.

"Jika Anda meminjam sejumlah uang dari China dan tidak bisa membayar, maka si pemberi pinjaman bakal menguasai. Kita harus berhati-hati," ungkapnya.

PM berjuluk Dr M itu juga memperingatkan Duterte terkait dengan pinjaman yang mengharuskan adanya pekerja dari negara asal jika ingin dicairkan.

Penyelidikan Senat Filipina pada 2018 menunjukkan setidaknya ada 200.000 pekerja China yang berada di Manila sejak Duterte menang pemilu pada 2016.

Investigasi itu menimbulkan keprihatinan dengan sejumlah politisi menuduh masuknya pekerja dari China itu menaikkan harga properti, merampas pekerjaan lokal, hingga memengaruhi pendapatan pajak.

Dilansir AFP via Channel News Asia, Mahathir menuturkan investasi asing tidak seharusnya membawa pekerja mereka ke negara peminjam, sebab bakal mengganggu situasi politik setempat.

"Jika banyak orang asing datang dan tinggal di suatu negara dan memberi pengaruh bagi ekonomi atau politik di sana, maka Anda harus mempertimbangkan apakah pengaruh mereka baik atau tidak," tuturnya.

Sekitar 200.000 pekerja China itu bekerja bagi sebuah perusahaan game daring, dan membuat Senat berjanji menelurkan peraturan untuk melindungi orang Filipina.

Kritik yang berkembang menyatakan Filipina berpotensi menjadi korban selanjutnya dalam "diplomasi jebakan utang" yang dilakukan China.

Dalam diplomasi itu, China menawarkan pinjaman "bersahabat" untuk membiayai proyek infrastruktur ke negara finansial rendah demi menguasai aset strategis negara tersebut.

Namun, Manila berulang kali menegaskan mereka tidak akan jatuh ke dalam "jebakan utang" China itu.

sumber: kompas


Related Posts:

  • Hasil Pemungutan Suara: ‘Ya’, untuk Otonomi Muslim Filipina Hasil Pemungutan Suara: ‘Ya’, untuk Otonomi Muslim Filipina Plebisit bersejarah memberikan ‘otonomi komprehensif’ kepada Muslim Moro yang tinggal di Filipina selatan. Ketua Pembebasan Islam Moro (MILF) Al Hajj Murad Ibrah… Read More
  • Referendum Bersejarah untuk Otonomi Muslim Bangsamoro Dimulai Hari Ini Online / 37 menit yang lalu Referendum akan digelar dalam 2 putaran mulai Senin untuk membentuk otonomi masa depan Muslim Bangsamoro di Fil… Read More
  • Malaysia Dicoret jadi Tuan Rumah Renang Dunia, Sadiq: Melawan Israel Lebih Penting Malaysia Dicoret jadi Tuan Rumah Renang Dunia, Sadiq: Melawan Israel Lebih Penting  10Berita, MALAYSIA–Pemerintah Malaysia telah menegaskan kembali komitmennya untuk menolak atlet Israel memasuki negaranya, Senin (… Read More
  • PM Malaysia : “Tidak ada tempat bagi atlet Israel di Malaysia,” PM Malaysia : “Tidak ada tempat bagi atlet Israel di Malaysia,” 10Berita ,Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan bahwa “tidak ada tempat bagi atlet Israel di Malaysia,” serta malaysia menolak untuk mengelua… Read More
  • Presiden Duterte: Saya Bukan Katolik, Saya Islam 10Berita , MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengaku sebagai pemeluk Islam saat pidato untuk pengesahan Undang-Undang Organik Bangsamoro (BOL).(Baca: S… Read More