OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 15 Maret 2019

PDIP Mulai Geram dengan Kritik-kritik PSI

PDIP Mulai Geram dengan Kritik-kritik PSI




10Berita - Manuver Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang terus menyerang PDI Perjuangan membuat sejumlah elite parpolnya geram. PSI menunjuk PDIP sebagai partai nasionalis yang justru mendukung perda syariah yang diskriminatif.

Politikus PDIP Eriko Sutarduga meminta juniornya tersebut untuk introspeksi diri sebelum menyerang partai lain. Eriko mengatakan, membangun partai politik bukanlah pekerjaan mudah, melainkan butuh proses panjang.

"Kepada adik-adik PSI tentu mereka jauh lebih muda. Artinya prosesnya perlu panjang. Masyarakat sudah sangat cerdas. Ibarat jari telunjuk menunjuk satu ke depan, kepada siapapun sasarannya, ada 3 jari yang menunjuk diri sendiri," kata Eriko di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (14/3).

Eriko pun meminta PSI melakukan evaluasi cara membangun kepercayaan masyarakat. Buktinya, kata dia, sejumlah lembaga survei masih menempatkan PSI di kategori yang tidak aman parliamentary threshold.

"Hasil survei sampai bulan Januari, kami tidak ingin mendahului, tapi PDIP cukup tinggi. Tapi dari rekan kita sendiri ya, dari partai yang baru ini (PSI) ternyata kondisinya masih rendah sekali," imbuhnya.

Eriko mengingatkan PSI bahwa cara menjelek-jelekkan pihak lain belum tentu langsung mendapatkan efek positif dari masyarakat. Yang ada, kata dia, rakyat Indonesia tidak senang dengan cara yang dilakukan PSI.

"Indonesia tidak begitu senang dengan menjelek-jelekkan yang lain," ungkapnya.

Kendati demikian, Eriko mengaku tidak merasa terganggu dengan manuver yang dilakukan PSI. Akan tetapi, sebagai bagian dari koalisi Jokowi-Ma'ruf, dia berharap PSI bisa kompak dengan partai-partai lain.

"Kalau mau bicara jujur untuk kepentingan kemenangan Pak Jokowi, sebenarnya kita harus satu padu memenangkan nomor 1. Sementara ada yang mengambil momen di tikungan ini sebenarnya kurang tepat," pungkasnya.

sumber: jawapos