Pendukungnya Kembali Ditangkap KPK, Jokowi Maksimal 45 Persen?
10Berita - Penangkapan KPK atas anggota DPR RI yang diduga kuat berasal dari Partai Golkar pasti berpengaruh pada elektabilitas capres petahana Joko Widodo.
KPK diduga menangkap politikus Golkar, Bowo Sidik Pangarso, dalam operasi tangkap tangan yang berlangsung sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari.
Memang belum ada keterangan pasti dari KPK. Namun, DPP Golkar sudah memutuskan pemecatan Bowo dari keanggotaan DPR RI dan jabatan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Refrizal, yakin elektabilitas Jokowi semakin merosot akibat terulangnya penangkapan KPK terhadap elite partai pendukung Jokowi-Maruf Amin.
Sebelum Bowo, KPK menangkap politikus PPP, Romahurmuziy atau Romi, di Surabaya terkait jual beli jabatan di Kementerian Agama, pada Jumat (15/3).
"Banyak sedikitnya berdampak (ke elektabilitas Jokowi). Kan sudah dekat, 21 hari lagi (menuju Pilpres). Sekarang sudah menurun, pasti nanti menurun lagi,” ungkap Refrizal.
Anggota Komisi XI DPR itu mengingatkan, sebuah lembaga survei menyebut elektabilitas Jokowi merosot 5-8 persen akibat perkara Romahurmuziy.
“Mungkin juga sekarang (OTT Bowo Sidik) bisa turun sekitar 2-3 persen,” tambah Refrizal.
Ia prediksi, pada hari pencoblosan tanggal 17 April mendatang, elektabilitas Jokowi stagnan di sekitar 40 persen. Itu pun belum termasuk dampak dari OTT yang menimpa direksi BUMN PT Krakatau Steel beberapa hari lalu.
“Paling tinggi elektabilitas Jokowi hanya 45 persen di 17 April nanti," ujar Refrizal.
sumber: rmol