Runtuhkan Mitos Lumbung Suara PDIP, Relawan Prabowo Gelar Konsolidasi di Jateng
Ketua Umum Benteng Prabowo Syafti Hidayat mengatakan, konsolidasi relawan Prabowo-Sandi pada 1 Maret ini merupakan langkah yang tepat. Mengingat klaim pihak sebelah yang selalu mengatakan bahwa Jateng merupakan lumbung suara PDIP dan Joko Widodo-Maruf Amin.
“Apalagi kami sudah survei dan punya datanya, sebenarnya itu adalah keliru dan kesombongan,” katanya kepada wartawan, Kamis (28/2).
Syafti mengaku yakin kalau Prabowo-Sandi bakal mampu mengalahkan Jokowi-Maruf di Pilpres 2019. Hal itu sebagaimana yang dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla yang berhasil mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi di Jateng dalam Pilpres 2014. Padahal, saat itu Megawati merupakan capres petahana seperti Jokowi.
“SBY pernah mengalahkan Megawati di Pilpres 2004,” katanya.
Konsolidasi relawan Prabowo-Sandi juga sekaligus untuk menciptakan rekor di Museum Rekor Indonesia-Dunia (MURI) yakni dengan bergandengan tangan terpanjang.
Syafti mengaku yakin kalau rekor dunia akan diciptakan dengan mudah, sebab para pendukung Jokowi di Pilpres 2014 lalu telah beralih mendukung Prabowo. Kondisi itu sebagaimana dilakukan dia yang kini membawa bendera Benteng Prabowo.
“Bergabungnya para mantan relawan yang dahulu mendukung Jokowi-JK di Pilpres tahun 2014 seperti pendiri Bara JP, mantan sekjen Projo, Jokowers dan lain-lain semoga mendapat semangat baru bagi perjuangan memenangkan Prabowo-Sandi di pilpres nanti,” paparnya.
Tak lupa, diharapkan pula konsolidasi nanti bisa menjadi titik awal bagi penyusunan kekuatan bagi seluruh relawan Prabowo-Sandi untuk memenangkan jagoannya. Tidak hanya di Jateng, melainkan juga di seluruh Indonesia. [rmol]
Sumber : Eramuslim