OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 04 Maret 2019

Soal Kafir, Intelektual NU: Mestinya Umat Islam Protes Disebut Domba Tersesat

Soal Kafir, Intelektual NU: Mestinya Umat Islam Protes Disebut Domba Tersesat


10Berita  - Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr KH. Ahmad Zahro MA Al-Chafidz menilai anomali keputusan Bahtsul Masail Maudluiyah yang tidak lagi menggunakan kata kafir bagi non-Muslim di Indonesia.

“Seumur-umur saya baru tahu, kali ini ada anomali, anomali itu menyimpang,” kata Ahmad Zahro.

Intelektual NU itu menegaskan, dirinya mendapat gelar doktor karena membahas “Bahtsul Masail”. Jadi, Ahmad Zuhro merasa mengaku telah menggeluti dunia bahtsul masail sejak 1926-1999 diberbagai tempat.tes

Selama itu pula, Ahmad Zahro mencari berbagai literasi dan dokumen, namun tidak pernah menemukan keputusan mengganti kata “Kafir” dengan sebutan lain.


“Dokor saya ini membahas bahstul masail. Jadi, ya rodo ngerti lah. Bahtsul masail tahun 1926-1999 saya lacak satu persatu berhari-hari dibanyak tempat untuk mencari dokumennya. Gak ono keputusan sing koyo ngene iki, gak ono. Lah kok iki nantang Gusti Allah Subhanahu Wata’ala,’ kata Ahmad Zuhro.

Baca juga: Prof Aminuddin Sebut Kondisi NU Saat Ini Terjebak Politik Komunis

Ia juga menegaskan jika merasa kasihan dengan orang yang disebut “kafir”, maka ajak dia untuk memeluk Islam.

“Kalau kita misalnya kasihan atau apapun, ya didakwahi, ajak kalau nggak mau disebut kafir, ajak masuk Islam. Kalau tidak, yasudah. Yang penting kita tidak ngelo’-ngelo’ne (mengolok-olok, red) kok,” ungkapnya.

Ahmad Zahro justru menilai, Umat Islam mestinya yang protes karena disebut domba yang tersesat oleh umat Nasrani.

“Meskine malah kita yang protes, kita ini disebut domba. Sudah manusia disebut domba, sesat lagi, kurang hina apa?,” tegasnya.

“loh, ini loh kudu dipikir! mikir! Astaghfirullahaladzim,” tandasnya.

Sumber: oppositenews