THE LAST HURRAH - Kokok Terakhir Tukang Survey Pilpres Sebelum End
10Berita, Ini tulisan seorang ahli branding dan mantan Top eksekutif di berbagai perusahan iklan Multinasional.
Beliau juga termasuk pendiri PAN dan ikut membuat logo partai tersebut. Saya percaya dengan apa yang ditulis oleh Mas Joko Santoso Handipaningrat ini. Mari kita baca bersama-sama.
---------------------------------
"THE LAST HURRAH"
by Joko Santoso HP
Denny JA -bos polling itu- memperkirakan kerumunan yang hadir di setiap acara paslon 02 sekitar 50 ribu. Ia kalikan 500 acara, angka yang dia bilang, sudah dilebih-lebihkan. Kedapatan jumlah 25 juta. Kata Denny, itulah kira-kira pemilih riil 02. Padahal populasi pemilih 190 juta.
Anda tahu "The Last Hurrah"? Selain judul film yang dibintangi Spencer Tracy, ia juga sebuah idiom. Pernah liat seekor ayam jantan yang disembelih? Masih berusaha gagah berdiri, terhuyung memaksakan diri berkokok. Kokok terakhir itulah "The Last Hurrah". Lalu end.
Denny sedang melakukan "The Last Hurrah", karena validasi survei-surveiannya makin mendekati hari akhir.
Ia dengan sengaja memanipulasi hal paling basic dalam offensive campaign di mana ada faktor yang saya sebut sebagai "frontstore crowd" atau etalase. Massa yang datang itu hanya etalase. Stok barangnya sendiri bertumpuk di gudang. Mereka ibarat etalase, sepanjang hadirnya didrive oleh kesadaran. Sebaliknya, mereka pasti bukan etalase jika hadirnya distimulasi amplop, sertifikat atau sembako.
Massa Bernie Sanders di AS jelas beda dengan massa 02. Psikografi pemilih pilpresnya juga berbeda. Negeri ini punya ciri kental "me too", ikut2an mereka yang kelihatan banyak. Karena banyak yang bilang Toyota Kijang bagus, orang beli Kijang. Hal yang mirip terjadi pada Pilpres 2014. Di manapun Jokowi berkunjung, publik pecah. Ia terlihat banyak. Kerumunan itu memicu orang untuk memilih. Ia menang.
Ketika situasi berbalik di mana kerumunan itu bukan dari paslon yang menggunakan jasanya, Denny berkelit menyitir teori Rally Effect, bahwa kerumunan tak menjamin perolehan suara.
Berapa banyak mereka yang tak hadir di Monas namun hatinya ada di Monas? Ayahnya hadir, namun isteri dan 3 anaknya absen. Pembantunya? Pegawainya? Ortunya? Mertuanya? Berapa banyak yang "me too" melihat lautan crowd itu? Yang tak hadir namun hatinya ada bersama 02 di Batam, Garut, Pamekasan, Bima, Tasikmalaya, Cianjur, Banten dst?
Denny tidak sedang survei. Ia sedang mengkondisikan.
Sumber: