Viral Peserta Kampanye Jokowi Berbaju Hanura Pose 2 Jari, Hanura: Ada Penyusup
10Berita - TDi media sosial beredar foto warga di Pontianak, Kalimantan Barat yang memakai baju Partai Hanura namun mengacungkan dua jari. Hanura menyebut ada penyusup yang mau merusak nama partai.
Di media sosial, warga yang berpose dua jari itu disebut sedang menuju kampanye capres Joko Widodo (Jokowi). Seperti diketahui, Jokowi menggelar kampanye terbuka di Qubu Resor di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar pada Rabu (27/3/2019). Seperti diketahui, dua jari kerap diidentikkan dengan rival Jokowi, Prabowo Subianto.
Sekretaris DPD Partai Hanura Kalbar, Harry Adryanto menunding ada pihak yang sudah merencanakan dan dengan sengaja ingin merusak nama baik Partai Hanura saat berlangsungnya kampanye rapat terbuka Jokowi.
"Kami sudah mendapatkan informasi yang akurat bahwa ada pihak yang sudah merencanakan untuk menyusup menjadi bagian dari simpatisan Hanura dengan menggunakan baju Hanura, kemudian memberikan tanda mendukung pihak sebelah serta menyebarkan foto dan video itu ke media sosial," kata Harry Adryanto seperti dilansir Antara, Kamis (28/3/2019).
Ia menjelaskan, membuat adegan seperti itu sangatlah mudah. "Kami menyayangkan sikap tidak terpuji itu dan sebenarnya tidak perlu dilakukan jika orang-orang itu memiliki akhlak dan karakter yang baik," ujarnya.
Dia juga membantah adanya pengerahan massa dengan tawaran uang. Dalam rapat internal partai, instruksinya sekitar 30 ribu orang dari Hanura terdiri dari pengurus partai, kader partai serta simpatisan pemilih caleg Hanura diminta untuk memeriahkan Kampanye Capres Jokowi dan sejumlah caleg disarankan memberikan dana sebesar Rp 50 ribu rupiah untuk pengganti makan dan minum serta untuk pembelian BBM kepada simpatisan militan dan jumlahnya tidak boleh lebih dari itu.
"Kami rasa itu ukuran standar dan tidak berlebihan, karena bagaimana pun tidak mungkin kita bisa menyediakan makan dan minum dalam jumlah besar," ujarnya.
Ia menambahkan, instruksi itu juga hanya untuk intern, yakni kader dan simpatisan yang benar-benar pemilih militan atau basis basis para caleg. "Kita justru melarang dengan tegas tidak boleh mengambil orang yang tidak dikenal atau massa bayaran. Kalau itu ada, partai akan menindak dengan tegas," kata Harry.
Harry juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus, kader dan simpatisan Hanura, sebab acara kampanye Jokowi yang dihadiri oleh Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang, dihadiri oleh sekitar 30 ribu kader dan simpatisan dari berbagai partai politik.
"Acaranya sukses besar, apalagi Hanura di mana-mana. Tanda-tanda partai makin besar, biasalah pasti ada yang sirik atau ada yang ketakutan. Dan kita harusnya bangga karena hanya Pak OSO tokoh satu-satunya yang menjadi ketua umum partai politik orang asli Kalbar, apalagi beliau tidak pernah berhenti untuk membangun serta selalu peduli dengan rakyat Kalbar," kata Harry.
Sumber: detik