OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 16 Maret 2019

Wartawan Senior UNGKAP: Korpri Mau Digiring, Malah Melawan

Wartawan Senior UNGKAP: Korpri Mau Digiring, Malah Melawan


10Berita,Masih ingat Korpri? Mungkin banyak yang lupa atau malah tidak tahu –terutama anak-anak milenial. Korpri adalah Korp Pegawai Republik Indonesia yang menjadi wadah tunggal pegawai negeri sipil (PNS) pada masa Orde Baru. Merek ini sangat terkenal dari awal 1980-an sampai akhir 1990-an.

Ketika Orde Baru berakhir, Korpri juga ikut pudar. Namun, wadah ini tidak mati total. Masih ada rapat kerja nasional (rakernas), masih ada kegiatan sosial, dll.

Nah, pada akhir bulan lalu ada peristiwa cukup besar tentang Korpri yang tak banyak diberitakan media. Baik media mainstream maupun media sosial. Barangkali dianggap tak penting. Yaitu, rakernas mereka yang berlangsung di Jakarta.

Ada satu hal yang sangat menarik. Bukan karena rakernas Korpri yang berlangsung pada 26 Februari itu tak banyak diberitakan. Melainkan karena suasana di rakernas ini yang penuh dengan “pemberontakan”. Hampir semua peserta rakernas melawan. Melawan untuk digiring mendukung salah satu capres.

Begini ceritanya. Saya kenal baik dengan seorang pejabat senior di satu pemkab di Sumatera Utara. Tak mungkin saya sebutkan namanya.

Si pejabat senior ikut hadir di rakernas. Dia ikut diantara 508 ketua Korpri utusan kabupaten/kota plus ketua Korpri dari 34 provinsi.

Dia menceritakan tentang upaya untuk menggiring wadah ASN itu. Banyak peserta, termasuk dia, tidak tahu pembukaan rakernas akan dilakukan oleh Presiden Jokowi. Tetapi, entah bagaimana, sekitar 30% peserta akhirnya diboyong ke Istana. Jokowi pun meresmikan rakernas Korpri.

Para petinggi Korpri daerah yang tak ikut ke Istana, duduk berkelompok-kelompok sambil mengobrol santai di salah satu gedung Kemendagri. Si pejabat senior teman saya itu juga ikut di salah satu kelompok diskusi. Dia mengatakan, semua obrolan bertopik pilpres 2019.

“Rata-rata delegasi yang datang dari seluruh Indonesia itu mendukung Prabowo, Bang,” kata si pejabat senior yang saya kenal itu.

Menurut si teman, para petinggi Korpri tidak samar-samar mendukung Prabowo. “Mereka terang-terangan mengatakan itu ketika kami ‘ngobrol bebas menunggu acara di Istana selesai.”

Dia mengatakan, para ketua Korpri daerah itu menilai elektabilitas Jokowi yang selalu tinggi, tidak faktual dengan situasi di akar rumput. Dikatakan, kalangan Korpri tidak mendukung Jokowi antara lain karena selama empat tahun ini tidak pernah ada kenaikan gaji pegawai negeri.

Tapi, kata dia, untuk 2019 ini Jokowi menaikkan gaji 5%. Hebatnya, kenaikan yang seharusnya terhitung sejak Januari 2019 itu, malah ditangguhkan pencairannya.

“Baru akan dibayar April ini, Bang,” kata si teman senior ASN. “Dirapel, Bang.”

Saya langsung senyum apa maksud si teman itu ketika menyebutkan “April”.

Anda juga mungkin bisa paham mengapa semua yang berkaitan dengan pencairan duit, selalu diusahakan agar terkait dengan April.

Penulis: Asyari Usman


Sumber: Portal Islam

Related Posts:

  • Zeng Wei Jian: “Propaganda ala Rusia” Zeng Wei Jian: “Propaganda ala Rusia” 10Berita  – Capres Joko Widodo menyatakan ada timses menyiapkan propaganda ala Rusia. Pihak Embassy Rusia bereaksi. TKN semaput. Sekjen Karding pasang badan redam tensi. Kompens… Read More
  • CETAR!! Akal Sehat Rocky Gerung by Zeng Wei Jian CETAR!! Akal Sehat Rocky Gerung by Zeng Wei Jian 10Berita  Dua orang chieftains of liberal camp, Denny JA dan Rizal Mallarangeng mempertanyakan "akal sehat" Rocky Gerung.Di antara buih-buih kata filsafat, selain ak… Read More
  • Prabowo Menang de-Facto, Jokowi Menang de-Survai Prabowo Menang de-Facto, Jokowi Menang de-Survai   Oleh: Asyari Usman Kata wartawan senior asal Ambon, Kisman Latumakulita, sambutan untuk Prabowo Subianto (PS) ketika dia melaksanakan sholat Jumat (28/12/2018)… Read More
  • Dr. Fuad Bawazier: Mesin Kecurangan Dr. Fuad Bawazier: Mesin Kecurangan 10Berita – Alhamdullilah dengan sumber dana yang amat terbatas, para pendukung PADI bukan saja memahami situasi keuangan yang sedang dihadapi jagoannya, tapi tetap berjuang dengan penuh… Read More
  • Muslim tapi Fobia pada Islam Muslim tapi Fobia pada Islam Terma ‘jihad’, ‘syari’at’, ‘khalifah’, ‘qital’, ‘jundullah’, ‘jilbab’, ‘murtad’, ‘kafir’ atau lainnya selalu dikonotasikan negatif oleh kaum Islamofobia. Padahal terma tersebut melekat pada aj… Read More