Aktivis Senior 98: Prabowo Sudah Menang, Ngapain Pemilu Ulang?
Demikian pendapat Bennie Akbar Fatah, aktivis senior Gerakan 1998 dan mantan pimpinan KPU era BJ Habibie, Senin (22/4). Bennie dipenjara dua tahun era Orde Baru dalam Peristiwa Malari pimpinan Hariman Siregar .
Bennie Fatah ingatkan, mayoritas rakyat sudah memilih Prabowo sebagai presiden 2019. Joko widodo sudah kalah karena rakyat tidak memilihnya lagi kecuali beberapa provinsi, dan itu pun tak lebih dari 13 provinsi. Jangan lupa, kecurangan sangat masif dan itu merusak rezim Jokowi, rakyat sudah kehilangan kepercayaan kepada penyelenggara negara dan pemilu 2019 yang penuh beribu kecurangan. ‘’ Ini rezim jokowi jangan coba terus berbuat jahat, rezim Jokowi harus sadar mayoritas rakyat secara de facto memilih Prabowo, namun pemerintah melalui KPU berusaha melakukan rekayasa untuk memenangkan Jokowi, sehingga pilpres 2019 menjadi busuk dan tidak jurdil lagi,’’ tegasnya.
Bennie sebut data C1 dari TPS terus dikumpulkan BPN Prabowo-Sandi dan ada arus data dari beberapa lembaga. Data TNI menghasilkan angka 62% kemenangan Prabowo-Sandi, namun data ini tidak dibuka ke publik, mengingat untuk konsumsi internal.
Sejauh ini, ujarnya, Tim BPN melaporkan telah memiliki data C1 dari sekitar 600 ribu TPS. Artinya lebih dari 50% dari total 809 ribu TPS. Angka Kemenangan Prabowo-Sandi sekitar 62%. Matematisnya, angka kemenangan sebesar ini tidak akan berubah banyak saat data C1 dari seluruh TPS telah masuk semuanya. ‘’Prabowo menang nyata, dan tidak boleh ada pilpres ulang sebab itu maunya rezim Jokowi yang penuh rekayasa dan di mata rakyat sudah bobrok, nista dan hina ,’’ imbuhnya. (kl/kfrts)
Sumber: eramuslim