OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 10 April 2019

Citra Diri Cerdas dan Jujur di Balik Ceplas-ceplos Prabowo

Citra Diri Cerdas dan Jujur di Balik Ceplas-ceplos Prabowo

10Berita – Pengamat politik dari Universitas Paramadina Kunto Adi Wibowo menilai penggunaan kata-kata bersifat kasar oleh calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat kampanye adalah upaya untuk menampilkan kejujuran.
Dalam sejumlah kampanye terbuka beberapa waktu terakhir, Prabowo menggunakan kata-kata yang dinilai sejumlah kalangan kasar, seperti ‘ndasmu’ dan ‘bajingan’. Prabowo juga menggebrak-gebrak podium saat kampanye di Yogyakarta. Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini menggunakan pilihan kata ‘diperkosa’ untuk menggambarkan kondisi ibu pertiwi.
Berdasarkan studi psikologi, kata Kunto Adi, kata-kata bersifat kasar dapat digunakan oleh orang yang ingin menyampaikan sebuah pesan secara jujur.
“Studi psikologi, mereka yang berkata kasar lebih jujur. Saya rasa tim Prabowo menyadari itu, dan memunculkan Prabowo yang walau berkata kasar tapi jujur,” kata dia, kepada CNN , Selasa (9/4).


Selain itu, dia menyatakan penggunaan kata kasar oleh Prabowo tepat karena dilakukan di hadapan para pendukungnya. Pasalnya, kata-kata kasar kerap digunakan untuk menunjukkan kedekatan.
Namun, lanjutnya, penggunaan kata bersifat kasar itu akan menjadi masalah ketika didengar oleh orang-orang yang tidak berasal dari kalang pendukungnya, dalam hal ini pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Ketika orang pakai kata kasar itu lebih dianggap familiar, kalau orang bisa pakai kata kasar artinya lebih dekat dengan kita. Bagi pendukungnya oke, karena sudah punya kedekatan. Problemnya pendukung Jokowi yang melihat kata kasar Prabowo ini,” kata peneliti politik di lembaga KedaiKopi ini.
Kunto juga menilai langkah Prabowo menggunakan kata-kata bersifat kasar ini sejalan dengan upaya tampil dengan citra diri sebagai capres cerdas. Menurutnya, salah satu cara untuk mengasosiasikan hal itu adalah dengan tampil tegas yang kemudian memaki sebuah hal yang bersifat buruk.
Kunto berkata hal itu ditampilkan Prabowo dengan memaki para koruptor.



Sumber: Eramuslim