Konsultan IT Kubu 02 Ungkap Server KPU Disetting 01 Raih Suara 57 Persen, "Server Tujuh Lapis Bocor"
Ilustrasi logo KPU.Istimewa
10BeritaJAKARTA, - Seorang konsultan Informasi Teknologi (IT) dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Wahyu Nugroho mengungkap server KPU telah disetting 01 menang 57 persen pada Pilpres 2019.
"Saya bulang Januari ke Singapura karena ada kebocoran data. Ini tak buka saja, 01 sudah membuat angka 57 persen," terangnya yang Jitunews kutip dari Akun Youtube Aswaja (4/4).
"Allah itu maha segalanya, server yang dibangun (dengan keamanan) tujuh lapis bocor. Salah satunya bocor," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan hal tersebut harus segera dituntaskan karena masih ada data yang tidak valid yang berjumlah 17 juta.
Atas temuan ini, ia mengatakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo telah melaporkannya ke KPU, tetapi tidak membuahkan hasil. Rencanannya, hari Jumat (5/4) tim Prabowo-Sandi akan mendatangi Mahkamah Konstitusi.
"Insya Allah hari Jumat nanti kita akan ke Mahkamah Konstitusi juga untuk menyelesaikan masalah ini. Kalau tidak (selesai) berbahaya," tandasnya.
Sumber: jitunJit
Ilustrasi logo KPU.Istimewa
10BeritaJAKARTA, - Seorang konsultan Informasi Teknologi (IT) dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Wahyu Nugroho mengungkap server KPU telah disetting 01 menang 57 persen pada Pilpres 2019.
"Saya bulang Januari ke Singapura karena ada kebocoran data. Ini tak buka saja, 01 sudah membuat angka 57 persen," terangnya yang Jitunews kutip dari Akun Youtube Aswaja (4/4).
"Allah itu maha segalanya, server yang dibangun (dengan keamanan) tujuh lapis bocor. Salah satunya bocor," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan hal tersebut harus segera dituntaskan karena masih ada data yang tidak valid yang berjumlah 17 juta.
Atas temuan ini, ia mengatakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo telah melaporkannya ke KPU, tetapi tidak membuahkan hasil. Rencanannya, hari Jumat (5/4) tim Prabowo-Sandi akan mendatangi Mahkamah Konstitusi.
"Insya Allah hari Jumat nanti kita akan ke Mahkamah Konstitusi juga untuk menyelesaikan masalah ini. Kalau tidak (selesai) berbahaya," tandasnya.
Sumber: jitunJit
