Nasib Petani Hancur, Prabowo: 4,5 Tahun Jokowi Kemana Saja?
10Berita, Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menyindir rivalnya Capres 01 Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya dalam 4,5 tahun berkuasa, namun Jokowi tidak membawa harapan yang kongkrit terhadap nasib petani. Prabowo pun menyayangkan hampir semua harga komoditas pertanian anjlok.
Ditambah lagi pemerintahan Jokowi-JK yang dimasa kampanye tahun 2014 silam berjanji tidak akan melakukan impor, tetapi dikemudian hari justru membuka keran impor. Alhasil komoditas hasil produksi petani rendah. Penderitaan petani masih ditambah lagi dengan harga pupuk yang mahal dan kadang sulit ditemukan.
"Niat pak Jokowi bagus. Tapi Jokowi sudah berkuasa empat setengah tahun kenapa mengizinkan impor? petani hancur kenapa tidak melakukan industrialisasi, tetapi difokuskan infrastruktur. Karena infrastruktur jangan sampai mempermudah barang luar masuk ke Indonesia," ujarnya dalam Debat Pilpres (13/4/2019).
Prabowo menambahkan sejatinya perlu ada reorientasi pembangunan. Selain itu, perlu kebijakan yang tegas sehingga apa yang diharapkan petani terkait harga komoditas stabil dan subsidi pupuk. Disisi lain, pemerintah perlu menjaga agar uang tidak mengalir keluar negeri.
"Kami katakan perlu ada reorientasi strategi pembangunan, perlu ada policy yang tegas menghentikan aliran uang keluar negeri. Kemudian fokus untuk membangun industri disegala bidang,"imbuhnya.
Lebih lanjur Prabowo mempertanyakan, dalam periode pemerintahan Jokowi yang mencapai 4,5 tahun ini. Kenapa pemerintah justru seakan baru memulai industri hilirisasi padahal menurutnya harga komoditas sudah jatuh sejak awal-awal Presiden Jokowi menjadi Presiden.
"Saya setuju hilirisasi-hilirisasi tetapi kenapa bapak tidak melaksanakan sudah empat setengah tahun, bahkan bapak izinkan Menteri-Menteri bapak yang mengizinkan komoditas asing masuk ke Indonesia dengan begitu pesat dan begitu gampangnya,"katanya.[]
Sumber: Akurat
10Berita, Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menyindir rivalnya Capres 01 Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya dalam 4,5 tahun berkuasa, namun Jokowi tidak membawa harapan yang kongkrit terhadap nasib petani. Prabowo pun menyayangkan hampir semua harga komoditas pertanian anjlok.
Ditambah lagi pemerintahan Jokowi-JK yang dimasa kampanye tahun 2014 silam berjanji tidak akan melakukan impor, tetapi dikemudian hari justru membuka keran impor. Alhasil komoditas hasil produksi petani rendah. Penderitaan petani masih ditambah lagi dengan harga pupuk yang mahal dan kadang sulit ditemukan.
"Niat pak Jokowi bagus. Tapi Jokowi sudah berkuasa empat setengah tahun kenapa mengizinkan impor? petani hancur kenapa tidak melakukan industrialisasi, tetapi difokuskan infrastruktur. Karena infrastruktur jangan sampai mempermudah barang luar masuk ke Indonesia," ujarnya dalam Debat Pilpres (13/4/2019).
Prabowo menambahkan sejatinya perlu ada reorientasi pembangunan. Selain itu, perlu kebijakan yang tegas sehingga apa yang diharapkan petani terkait harga komoditas stabil dan subsidi pupuk. Disisi lain, pemerintah perlu menjaga agar uang tidak mengalir keluar negeri.
"Kami katakan perlu ada reorientasi strategi pembangunan, perlu ada policy yang tegas menghentikan aliran uang keluar negeri. Kemudian fokus untuk membangun industri disegala bidang,"imbuhnya.
Lebih lanjur Prabowo mempertanyakan, dalam periode pemerintahan Jokowi yang mencapai 4,5 tahun ini. Kenapa pemerintah justru seakan baru memulai industri hilirisasi padahal menurutnya harga komoditas sudah jatuh sejak awal-awal Presiden Jokowi menjadi Presiden.
"Saya setuju hilirisasi-hilirisasi tetapi kenapa bapak tidak melaksanakan sudah empat setengah tahun, bahkan bapak izinkan Menteri-Menteri bapak yang mengizinkan komoditas asing masuk ke Indonesia dengan begitu pesat dan begitu gampangnya,"katanya.[]
Sumber: Akurat
