OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 17 April 2019

Peneliti LIPI: Hasli Survei Pemilu Kurang Dipercaya Masyarakat

Peneliti LIPI: Hasli Survei Pemilu Kurang Dipercaya Masyarakat


10Berita, Jakarta – Survei-survei yang banyak bermunculuan menjelang Pemilu 2019 tak banyak mendapat kepercayaan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro. Menurutnya, ketidakpercayaan ini akibat terlalu banyak hasil survei yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga survei.
“Tentu sekarang ini, apapun rasanya kurang mendapat kepercayaan. Karena belum apa-apa, masyarakat sudah dijejali survei terus menerus. Hingga sampai minggu tenang pun masyarakat masih disodori suvei,” tutur Zuhro kepada kiblat.net di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (16/04/2019).
Lebih lanjut, Zuhro menyebut bahwa tak sedikit pula lembaga survei yang mengacak-ngacak kualitas demokrasi Indonesia. Yaitu dengan merilis hasil survei yang tidak valid.
“Hasilnya disampaikan kepada masyarakat, tetapi valitidas dan akurasinya tidak bisa dijamin. Meleset tentu tidak sejauh itu. Ini yang menurut saya meresahkan publik,”imbuhnya.
Terkait dengan Quick Count pemilu, menurut Siti Zuhro perlu ada MoU khusus bagi lembaga-lembaga survei yang melakukan penghitungan cepat tersebut. Hal ini sebagai tanggung jawab moral untuk menjamin hasil yang disampaikan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.
“Bukan karena apa, ini karena masyarakat sudah saling tidak percaya, itu masalahnya,”kata Zuhro.
Kondisi masyarakat yang dipenuhi ketidakpercayaan ini membuat masyarakat haus akan lembaga yang dapat dipercaya. Salah satu kriterianya menurut Zuhro adalah soal tranparansi donatur institusi tersebut.
“Disitulah kemudian masyarakat mulai memperhitungkan lembaga ini. Sebetulnya (quickcount) bisa dijadikan acuan, tetapi dalam keadaan masyarakat yang tidak terbelah dan terpolarisasi seperti ini. Apapun, jika bukan oleh lembaga yang trusted, susah sekali,”pungkasnya.

Sumber: Kiblat