OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 11 April 2019

Pengamat Unpad : Jangan Percayai Hasil Survei, Didanai untuk Mengarahkan Opini Publik

Pengamat Unpad : Jangan Percayai Hasil Survei, Didanai untuk Mengarahkan Opini Publik



Karikatur Debat Pilpres

10Berita,  BANDUNG - Kepala Studi Politik dan Demokrasi Universitas Padjadjaran (Unpad), Ari Ganjar Herdiansyah, menyebutkan, semua pasangan calon presiden dan wakil presiden, berkesempatan menarik simpati pemilih pada kampanye terbuka.

Menurut Ari, kampanye terbuka merupakan salah satu agenda yang paling penting serta menentukan banyak dukungan pemilih, menjelang pencoblosan 17 april 2019.

"Kampanye terbuka akan diliput oleh media massa, salah satunya televisi dan sampai saat ini masih menjadi referensi pemilh yang utama, sehingga meyakinkan pemilih," kata Ari di Kampus Unpad Jatinangor, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin (25/3/2019).

Ia menuturkan, tantangan bagi pasangan nomor urut satu Joko Widodo-Maruf Amin adalah menarik simpati pemilih di luar pemilih tradisionalnya, yakni kalangan milenial dan terpelajar yang saat ini condong mendukung Prabowo-Sandi.

Bagi pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yakni memastikan para pemilih undecided voters atau yang ragu memilih pasangan nomor urut satu sekitar 10-15 persen akan mencoblos pasangan nomor urut dua.

Ari mengatakan, di masa kampanye terbuka ini, seluruh pasangan calon disarankan tidak memercayai hasil survei, karena sebagian meragukan, lantaran hasil survei mereka didanai untuk mengarahkan opini publik.

Ia menambahkan, dari hasil sebaran sampel survei yang random, pada kenyataannya itu diplot di daerah basis-basis pemilih tertentu.

"Perhatikan saja, ketika terdapat isu yang menyudutkan salah satu paslon dan sepertinya memengaruhi elektabilitas, tidak lama muncul pemberitaan hasil-hasil survei  yang positif tentang paslon tersebut," katanya.

Sumber: TRIBUNJABAR.ID,