Prabowo-Sandi Diprediksi Keruk Suara 'Silent Voters'
Silent voters ini pemilih yang sengaja menyembunyikan pilihannya.
Debat Kelima Capres-Cawapres 2019
10Berita – Hari pemungutan suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI akan dihelat Rabu besok, 17 April 2019. Duet nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dinilai punya peluang besar merebut suara yang belum menentukan pilihan atau swing voters.
Founder Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi), Hendri Satrio bahkan menganalisis, Prabowo-Sandi punya peluang lebih besar mengeruk pemilih yang sengaja menyembunyikan pilihannya atau silent voters.
Hendri menjelaskan fenomena silent voters sudah terjadi di Pilkada 2018 yaitu saat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dan Jawa Tengah. Banyak lembaga survei salah merilis angka selisih pemenang dan yang kalah.
"Itu mengapa banyak Lembaga Survei belum bisa menangkap hitungan suara sesungguhnya di Jabar dan Jatim. Itu karena ada silent voters," kata Hendri dalam keterangannya, Selasa, 16 April 2019.
Dia menyebut, melejitnya suara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang meraih nomor dua di Pilkada Jabar menjadi contoh nyata. Alasannya, karena masih banyak masyarakat pemilih yang tak mau mengungkap atau sengaja menyembunyikan pilihan aslinya.
Kemudian, peristiwa Pilpres AS yang memenangkan Donald Trump menjadi contoh lain. Kata dia, pemilih silent voters punya tren yang berlawanan.
"Silent voters tidak nyaman menyampaikan pilihannya yang bertentangan dengan tren. Pilpres AS contohnya. banyak nyebut Hillary Clinton menang. Tapi, silent voters ternyata pilih Trump," tutur analisis komunikasi politik Universitas Paramadina itu.
Maka bila dikaitkan dengan Pilpres 2019 di Indonesia, saat ini merujuk sejumlah lembaga survei bahwa duet Jokowi-Ma'ruf Amin diunggulkan. Tapi, melihat tren yang berlawanan maka Prabowo-Sandi yang mendapatkan silent voters.
Dia menambahkan di pilpres kali ini, silent voters ini akan menjadi penentu kemenangan selain swing voters.
"Silent voters lebih sering berpihak pada calon yang tidak berada dalam jalur tren kemenangan. Misalnya bila tren pilpres di Indonesia, menang mengarah ke Jokowi, maka mereka akan memilih ke Prabowo-Sandi." (mus)
Sumber:
Silent voters ini pemilih yang sengaja menyembunyikan pilihannya.
Debat Kelima Capres-Cawapres 2019
10Berita – Hari pemungutan suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI akan dihelat Rabu besok, 17 April 2019. Duet nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dinilai punya peluang besar merebut suara yang belum menentukan pilihan atau swing voters.
Founder Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi), Hendri Satrio bahkan menganalisis, Prabowo-Sandi punya peluang lebih besar mengeruk pemilih yang sengaja menyembunyikan pilihannya atau silent voters.
Hendri menjelaskan fenomena silent voters sudah terjadi di Pilkada 2018 yaitu saat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dan Jawa Tengah. Banyak lembaga survei salah merilis angka selisih pemenang dan yang kalah.
"Itu mengapa banyak Lembaga Survei belum bisa menangkap hitungan suara sesungguhnya di Jabar dan Jatim. Itu karena ada silent voters," kata Hendri dalam keterangannya, Selasa, 16 April 2019.
Dia menyebut, melejitnya suara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang meraih nomor dua di Pilkada Jabar menjadi contoh nyata. Alasannya, karena masih banyak masyarakat pemilih yang tak mau mengungkap atau sengaja menyembunyikan pilihan aslinya.
Kemudian, peristiwa Pilpres AS yang memenangkan Donald Trump menjadi contoh lain. Kata dia, pemilih silent voters punya tren yang berlawanan.
"Silent voters tidak nyaman menyampaikan pilihannya yang bertentangan dengan tren. Pilpres AS contohnya. banyak nyebut Hillary Clinton menang. Tapi, silent voters ternyata pilih Trump," tutur analisis komunikasi politik Universitas Paramadina itu.
Maka bila dikaitkan dengan Pilpres 2019 di Indonesia, saat ini merujuk sejumlah lembaga survei bahwa duet Jokowi-Ma'ruf Amin diunggulkan. Tapi, melihat tren yang berlawanan maka Prabowo-Sandi yang mendapatkan silent voters.
Dia menambahkan di pilpres kali ini, silent voters ini akan menjadi penentu kemenangan selain swing voters.
"Silent voters lebih sering berpihak pada calon yang tidak berada dalam jalur tren kemenangan. Misalnya bila tren pilpres di Indonesia, menang mengarah ke Jokowi, maka mereka akan memilih ke Prabowo-Sandi." (mus)
Sumber: