Referensi pihak ketiga
10Berita, Nabi Yusya AS adalah nabi dari bani Israil. Beliau telah menyertai Nabi Musa AS dalam hidupnya. Allah SWT memberinya wahyu setelah Nabi Musa AS wafat. Dan beliau di angkat menjadi penerus Nabi Musa AS.
Dikisahkan, Pada saat persiapan untuk menuju kota yang akan ditaklukkan, Nabi Yusya berusaha agar pasukannya menjadi pasukan yang kuat dan tangguh. Oleh karena itu beliau menyortir prajurit prajurit yang akan menjadi biang kekalahan, karena hati mereka lebih disibukkan oleh perkara dunia yang membelenggu hati dan pikiran mereka.
Nabi Yusya mengeluarkan tiga kelompok prajurit yang tidak diijinkan ikut berperang.
Kelompok pertama adalah orang yang telah melakukan akad nikah tapi belum menyentuh istrinya. Kelompok ini patilah hatinya tergantung kepada istrinya, lebih lagi jika orang itu masih muda. Kelompok kedua adalah orang yang sibuk membangun rumah dan belum menyelesaikan bangunannya. Dan kelompok ketiga adalah orang yang membeli hewan ternak yang sedang hamil, sementara ia menanti nanti kelahirannya.
Prinsip yang dipegang oleh Nabi Yusya ini menunjukkan bahwa beliau adalah panglima unggul yang memiliki taktik jitu dalam memimpin dan menyiapkan bala tetara, sehingga kemenangan bisa di wujudkan. Karena prajurit bukan menang karena besar jumlahnya, akan tetapi karena kualitasnya.
Kemudian berangkatlah Nabi Yusya beserta pasukannya ke kota yang hendak ditaklukkannya. Beliau mendekati kota itu pada waktu Ashar di hari yang sama. Itu berarti kesempatan untuk menaklukkan kota itu tidak banyak. Karena perang dimalam hari tidaklah mudah.
Diketahui bahwa hari itu adalah hari jumat, maka Nabi Yusya harus menghentikan perang begitu Matahari terbenam, karena itu berarti sudah memasuki hari sabtu. Sedangkan berperang di hari sabtu hukumnya adalah haram bagi bani Israil.
Nabi Yusya berfikir jika beliau harus mundur dari kota itu sebelum merebutnya, itu berarti memberi peluang kepada penduduk kota untuk memperkuat pasukannya, memperkokoh benteng bentengnya, dan menambah kekuatan serta senjatanya.
Kemudian Nabi Yusya menhadap ke Matahari lalu berkata kepadanya "wahai Matahari, engkau diperintahkan dan aku juga diperintahkan" lalu Nabi Yusya berdoa "yaa Allah, tahanlah dia (matahari) untuk kami" maka, Allah SWT mengabulkan doa Nabi Yusya dan menunda terbenamnya Matahari. Hingga atas kehendak Allah SWT Nabi Yusya dan pasukannya mendapat kemenangan.
Perlu diketahui, kota yang ditaklukan Nabi Yusya dan pasukannya adalah kota yang saat itu dihuni oleh orang orang Musyrik. Dan kita semua tahu bahwa orang orang Musyrik adalah musuh Allah SWT.

Sumber: www.aslibumiayu.net (28/07/2014)