OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 21 Mei 2019

Meski Melihat Mukjizat Bulan Terbelah, Mereka Tetap Kafir

Meski Melihat Mukjizat Bulan Terbelah, Mereka Tetap Kafir


10Berita, TIDAK ada yang tidak mungkin bagi Allah. Ketika Allah Ta’ala berkehendak dengan kuasa-Nya maka semuanya akan terjadi dengan kehendaknya termasuk terbelahnya bulan.
Bila dicerna menggunakan akal, peristiwa terbelahnya bulan dirasa sesuatu yang musahil, karena makhluk hidup di muka bumi ini tidak akan ada yang bisa melakukannya. Namun kuasa Allah menyatakan bahwa Allah itu ada dan Rasulullah itu adalah benar-benar utusan Allah SWT.
Dikisahkan Sebelum Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam hijrah, berkumpullah tokoh kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail.

Mereka meminta kepada nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam untuk membelah bulan. Kata mereka, “Seandainya kamu benar seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?”
Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.”
Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada di sampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang yang akan pulang dari perjalanan.
Orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…”
BACA JUGA: Tujuan Adanya Mukjizat
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar.
Atas peristiwa ini Allah SWT menurunkan ayat Al Qur’an: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (QS. Al Qomar 54:1-). []

Sumber: Eramuslim