Ani Yudhoyono, Putri Jenderal Penumpas G30S/PKI Itu Telah Pergi
10Berita - Kristiani Herrawati alias Ani Yudhoyono meninggal dunia dalam perawatan di National Universty Hospital Singapura, Sabtu (1/6/2019). Mantan Ibu Negara itu sudah dirawat di sana sejak Februari lalu.
Istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono selama ini terus berjuang melawan penyakit kanker darah yang menggerogoti tubuhnya. Selama perawatan dia setia didampingi SBY.
Lahir di Yogyakarta pada 6 Juli 1952, Ani Yudhoyono meninggal dalam usia 66 tahun. Ani merupakan anak ketiga dari pasangan Letnan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dan Sunarti Sri Hadiyah.
Sarwi Edhie merupakan tokoh militer Indonesia. Dia berperan besar dalam penumpasan pemberontakan Gerakan 30 September PKI, karena posisinya saat ini sebagai Panglima Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau sekarang Kopassus.
Kembali ke Ani Yudhoyono. Sang putri jenderal itu menikah dengan SBY pada 30 Juli 1976, ketika SBY baru saja dilantik menjadi perwira TNI dan menjadi lulusan terbaik.
Mengutip dari Wikipedia, sebelum menikah dengan SBY, Ani Yudhoyono sempat mengenyam pendidikan di jurusan kedokteran Universitas Kristen Indonesia. Namun tak tuntas karena pada tahun ketiga dia meninggalkan bangku kuliah ikut ayahnya yang ditunjuk jadi Duta Besar RI untuk Korea Selatan.
Setelah menikah dengan SBY, Ani melanjutkan kuliahnya di Universitas Terbuka. Tapi bukan di kedokteran lagi. Ia lulus dengan gelar sarjana ilmu politik pada 1998.
Semasa hidup, Ani Yudhoyono pernah menjadi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, partai yang didirikan oleh SBY.
Jalan panjang kehidupan Ani Yudhoyono berakhir hari ini. Ani dipanggil Sang Khalik sekira pukul 11.50 waktu Singapura, setelah lima bulan lebih dirawat intensif karena kanker darah.
Sempat membaik dan diizinkan keluar ruangan, kesehatan Ani Yudhono kembali memburuk dalam beberapa hari terakhir dan dirawat di ruang ICU, sebelum mengembuskan napas terakhir.
sumber: okezone