Referensi pihak ketiga
Sahabat SP - Bagi orang yang suka makan pedas dan suka membuat sambal, sudah tentu akan membeli cabai dengan tingkat kepedasan yang mereka suka. Saat mereka membeli cabai, pastinya mereka juga akan bertanya kepada si pembeli apakah cabainya pedas atau tidak.
Kalau dijawab pedas, orang yang tidak bisa makan terlalu pedas pasti tidak akan beli. Kalau dijawab tidak pedas, sudah pasti lebih sedikit lagi orang yang mau membelinya.
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini ternyata sempat mengundang rasa ingin tahu beberapa orang. Begitu juga dengan sosok pria ini yang penasaran dengan cara berjualan seorang pedagang cabai. Berikut kisahnya.
Diceritakan. Hari itu, Rahmat (nama samaran) pergi ke pasar dan melihat seorang ibu yang sedang menjual cabai. Kebetulan hari itu ia sedang santai dan ingin melihat bagaimana ia memecahkan soal yang bersifat antinomi ini.
Rahmat pun kemudian berkata kepada pedagang tersebut, "Bagaimana kalau ibu membagi dagangan menjadi 2 bagian, yang bagian depan cabai yang pedas, yang bagian belakang yang nggak terlalu pedas."
Ibu itu pun kemudian memberikan respon. Sambil tersenyum ia menjawab, "Nggak usah."
Tak lama kemudian, datang seorang konsumen dan bertanya, "Bu, cabainya pedas nggak?"
Ibu pedagang itu lalu menjawab, "Yang warnanya lebih tua lebih pedas, yang muda nggak!"
Pembeli itu pun memilih cabai yang berwarna lebih muda lalu membayarnya kemudian pergi. Selang beberapa waktu, cabai yang berwarna muda ternyata sudah hampir habis.
"Nanti ibu ini bakal jawab apa ya?" pikir Rahmat dalam hati.
Saat itu datang lagi seorang pembeli dan bertanya, "Bu, cabainya pedas nggak?"
Referensi pihak ketiga
Sang ibu sekilas melihat cabai yang tersisa lalu menjawab, "Itu, yang lebih pendek lebih pedas, yang panjang nggak!"
Akhirnya, para pembeli yang lain memilih cabai berdasarkan panjang pendeknya. Sampai akhirnya tersisa cabai yang berwarna gelap dan pendek. Rahmat pun semakin penasaran dengan strategi apa yang kira-kira akan dipakai oleh ibu pedagang ini selanjutnya.
Tidak lama kemudian, datang lagi seorang pembeli yang bertanya, "Bu, cabainya pedas nggak?"
Ibu ini pun dengan tetap percaya diri menjawab, "Yang kulitnya lebih keras lebih pedas, yang lebih lembut nggak pedas!"
Sampai pada akhirnya, semua cabainya pun terjual habis. Ibu pedagang itu lalu menoleh kepada Rahmat dan berkata, "Cara yang kamu sarankan sebenarnya nggak buruk, hanya saja semua orang tahu. Dan saya punya cara tersendiri."
Diam-diam Rahmat pun merasa kagum kepada ibu tersebut. "Benar-benar pedagang yang cerdik," ucapnya dalam hati.
Sahabat. Ketika sedang berbisnis, jangan langsung terburu-buru menjual produk. Tanyakan dulu, dan dengarkan apa yang dibutuhkan pelanggan potensial. Begitu mengetahui kebutuhan pelanggan, maka menjual barang pun tentu akan jauh lebih mudah.
Referensi pihak ketiga
Nah, bagaimana menurut sahabat semua? Bila ada pendapat atau masukan silakan tulis di kolom komentar ya. Jangan lupa berikan like & share juga lalu klik ikuti bila menyukai postingan ini. Terima kasih.
Sumber: cerpen.co id dengan sedikit perubahan