OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 27 Juni 2019

Kepalsuan Demokrasi

Kepalsuan Demokrasi

10Berita – Pemilu curang sebenarnya bukan barang baru. Di masa Romawi Kuno, Julius Caesar menoreh sejarah melakukan kecurangan pemilu untuk menduduki posisi kepala administrasi pemerintah pada tahun ke 60 Sebelum Masehi.
Konstitusi Republik Romawi pada era itu memang cukup kompleks. Penguasa tidak bisa semena-mena memainkan kekuasaan karena sistem politik menjamin adanya check and balance sehingga penguasa tidak bisa main-main apalagi berkuasa selama-lamanya.
Untuk mendapatkan posisit itu, Caesar menghitung dengan cerdik bagaimana mengalahkan Marcus Bibilus – lawannya- dengan cara yang tampak konstitusional.

Mengakali hal ini Caesar bersekutu secara diam-diam dengan Pompey, politisi dan jenderal militer muda yang mempunyai network cukup luas serta berasal dari keluarga politisi kaya-raya dari propinsi Italia. Persekutuan mereka semakin kokoh ketika Caesar menggandeng Marcus Crassus, pengusaha tuan tanah kaya yang dijadikan mesin uang Caesar untuk membiayai kampanye Caesar.



Sumber: Ersmuslim

Related Posts:

  • Cerdas Menerima Informasi Kesehatan Cerdas Menerima Informasi Kesehatan Oleh: Bukhori Ahmad MuslimMahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret DI era sosial media ini, informasi beredar sangat cepat dan mudah. Informasi dengan mudah beredar han… Read More
  • Dr. Tony Rosyid: Awas Virus Hipersensi! Dr. Tony Rosyid: Awas Virus Hipersensi! 10Berita  -JANGAN posting politik! Ini bukan group politik! Kalau nggak bisa ditegur, tolong admin remove. Bikin gaduh. Group jadi nggak adem. Politik bikin bertengk… Read More
  • Ketika Kalla Meninggalkan Joko Ketika Kalla Meninggalkan Joko    Oleh: Zeng Wei Jian Hari ini, Senin 28 Januari 2019, Wapres Jusuf Kalla memantau titik macet Jakarta. Naik helikopter, dia duduk bersama Gubernur Anies, Sri Mulyani dan Budi… Read More
  • The Economist Sentil Rezim: Buruk Rupa, Cermin Dibelah The Economist Sentil Rezim: Buruk Rupa, Cermin Dibelah Oleh: Umar Hasan Ah, agak menggelitik mengikuti gerak-gerik istana merespons kritik dari media asing, The Economist, soal kinerja Presiden Jokowi. Soal ekonomi, reali… Read More
  • Indonesia Barokah, Washington Post, dan Politik Ofensif Indonesia Barokah, Washington Post, dan Politik Ofensif 10Berita  Mencengangkan, biaya distribusi tabloid Indonesia Barokah mencapai 1.4 miliar, angka yang tidak sedikit tentunya.Sebuah produk media, yang baru… Read More