Pengamat Ekonomi Untan Ali Nasrun

10Berita,Pengamat Ekonomi Untan Ali Nasrun Potensi penggunaan energi listrik yang dilihat oleh perusahaan Malaysia terhadap Indonesia khususnya Kalimantan memang saya melihat adanya kesepakatan bersama.
Jadi ada rencana yang sudah sangat lama, saat inikan sudah masuk juga listrik dari Malaysia lewat Bengkayang. Memang ini suatu hal yang baik-baik saja dan energi ini sangat diperlukan dan dari mana saja asalkan murah.
Semakin banyak konektivitasnya, berarti ketahanan dan kehandalannya semakin baik.
Kemudian dalam pengertian bisnis tentunya mencari yang murah. Kalau misalnya Indonasia bisa mengadakan energi banyak dan murah bisa saja Indonesia yang ekspor.
Sementara inikan Malaysia yang besar dan over produksi sehingga bisa menjualnya di Kalimantan bagian Indonesia.
Saat PLN yang merupakan perusahaan negara kita tidak mampu menyuplai dengan cukup dan berkualitas baik maka tidak ada salahnya menerima dari Malaysia.
Namun ada cataran jangan sampai lengah, artinya jangan sampai abai. Jangan menganggar ini sudah dalam kondisi baik, sebab dalam keadaan tertentu dan kondisi tertentu atau masalah kedaulatan energi sendiri.
Potensi penggunaan energi masih dilirik asing ini faktanya bahwa perusahaan milik Indonesia belum mampu menyiapkan sendiri, sedangkan mereka sudah over produksi dan lebih.
Sementara kita saat ini masih saja membicarakan kekurangan energi, apalagi kalau Kalimantan Barat dan milayah Indonesiamenuju era industrialisasi, sehingga memerlukan energi yang lebih besar.
Maka denggan kondisi saat ini dipastikan tidak bisa berjalan. Adanya lirikan dari perusahaan Malaysia untuk mensuplai energi di Indonesia merupakan sebuah pancingan bagi investor.
Sebab dengan adanya komitmen perusahaan dari negara lain tentang suplay energi menjadi penjamin envestor.
Namun sekai lagi, Indonesia jangan abai masalah penyediaan energi ini. Bagaimanapun kebijakan diluar itu tidak bisa dicampuri oleh negara kita, sehingga dalam keadaan tertentu bisa diputus.
Sumber: