10Berita, Persaingan bisnis kerap membuat manusia mengabaikan etika bahkan melanggar nilai baik buruk. Ketika keuntungan bisnis menjadi tujuan utama maka keberkahan sebuah usaha akan turut berkurang atau bahkan menghilang. Karena pelaku bisnis sudah menghalalkan segala cara demi meraih sebesar-besarnya laba.
Namun, etika berbisnis di Arab Saudi ini bisa membuka mata kita tentang banyak hal, bukan hanya semata soal bisnis, tapi juga terkait keimanan kita.
Referensi pihak ketiga
Di Arab Saudi, terdapat satu departemen store dengan cabang di banyak kota, Bin Dawood. Suatu waktu, pemiliknya merekrut seorang manager ahli berkebangsaan Inggris untuk mengelola salah satu cabang di kota Makkah. Manajer ini telah memiliki banyak pengalaman di pusat perbelanjaan berbagai negara. Maka diharapkan ia akan mampu mengelola cabang Bin Dawood tersebut dengan baik pula.
Tak lama mengelola Bin Dawood cabang Makkah, tepat di seberangnya mulai dibangun pusat perbelanjaan baru. Jaraknya hanya beberapa meter dari Bin Dawood. Melihat hal tersebut, manajer baru ini mulai merasa gelisah, "kenapa sih mereka tidak buka di tempat lain saja?" rutuknya dengan kesal.
Perkataan ini terdengar oleh pemilik Bin Dawood, dan ia menggeleng tidak suka. Ia kemudian memanggil banyak karyawannya dan mengirimkan mereka ke pusat perbelanjaan yang baru berbenah tadi. Ia menyuruh karyawannya membawakan makanan dan teh, serta menawarkan bantuan apapun yang mereka butuhkan.
Sontak saja, manajer Inggris ini terbengong-bengong dengan reaksi pemilik Bin Dawood itu. Dan ia makin terpengarah ketika mengetahui pola pikir pengusaha muslim itu, “Rezeki setiap manusia itu sudah ditentukan. Mereka tidak akan bisa mengambilnya walaupun hanya satu riyal kalau memang sudah ditaqdirkan itu milik kita. Jadi mengapa kita tidak coba cari pahala dan membantu mereka?”
Masyaa Allah...
Referensi pihak ketiga
Sahabat UCers, bahkan banyak di antara muslim sendiri yang kesulitan memahami konsep sederhana ini. Bahwa rezeki adalah sesuatu yang kadarnya sudah ditetapkan, tidak akan pernah salah alamat ataupun tertukar. Maka, seharusnya tak perlu ada cara-cara kotor dalam berbisnis, ataupun sekedar kegelisahan bahwa pelaku bisnis serupa adalah pesaing yang harus dikalahkan atau diwaspadai habis-habisan.
Sikap pemilik Bin Dawood ini sangat patut diapresiasi dan diteladani oleh para pelaku bisnis. Tentu saja pemikiran semacam ini terlahir dari keimanan yang kuat atas segala taqdir Allah Ta'ala.
Semoga kita mengambil pelajaran.
Referensi pihak ketiga
Sumber Referensi:
pengusahamuslim.com/5835-mengintip-persaingan-bisnis-di-saudi-arabia.html