Pesan Lebaran Eks Danjen Kopassus Soenarko dari Rutan Guntur
10Berita - Lewat sebuah video yang beredar di media sosial, mantan Danjen Kopassus Mayor Jenderal (Purn) Soenarko meminta agar masyarakat memanfaatkan momentum Idul Fitri 1440 Hijriah ini untuk bersilaturahmi dan galang kekuatan.
Dalam video yang diunggah akun twitter @BertemanM tersebut, Soenarko tampak sedang dijenguk sang istri di rumah tahanan (rutan) Guntur.
"Saya minta terhadap bapak ibu saudara yang ada di luar Guntur bisa memanfaatkan hari raya lebaran ini untuk bersilaturahmi dan saling menggalang kekuatan. Mari membangun bangsa dan negara Republik Indonesia yang adil makmur dan jujur," kata Soenarko.
Lebih lanjut, Soenarko memastikan bahwa ia dalam kondisi baik dan sehat di dalam rutan Guntur. Ia menegaskan walaupun sudah memasuki hari raya idul fitri, ia masih bisa berlebaran dan berkumpul dengan keluarga.
Soenarko ditahan di Rutan Guntur usai ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan senjata api ilegal. Kuasa hukum Soenarko, Ferry Firman Nurwahyu mengatakan sudah mengajukan penangguhan penahanan kliennya kepada kepolisian.
Ferry menyayangkan Soenarko langsung ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Dia menegaskan bahwa kliennya tidak tertangkap tangan tengah membawa senjata api ilegal.
"Hukum acara pidananya dilanggar, awal mula penyelidikan, apabila berproses naik penyidikan, untuk tetapkan jadi saksi tersangka harus gelar perkara. Enggak bisa tiba-tiba," katanya.
Di kesempatan lain, mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) Letjen TNI purn Yayat Sudrajat tidak yakin Soenarko berniat melakukan makar dengan menyelundupkan senjata. Dia mengenal Soenarko sebagai orang yang mencintai negara sebagaimana prajurit TNI pada umumnya.
"Saya kebetulan dari Kopassus. Saya tahu persis Pak Narko. Kenal sejak taruna. Saya tingkat 1 , beliau tingkat 4. Tugas di Grup 1 kopassus. Jadi agak aneh kalau diberitakan Pak Narko mau makar. Menyelundupkan senjata. Saya marah sekali," ucap Yayat di bilangan Senayan, Jakarta, Jumat (31/5).
Yayat menegaskan bahwa setiap prajurit TNI disumpah untuk selalu menjaga keutuhan negara. Prajurit TNI pun selalu didoktrin agar siap mati dalam menjaga negara. Karenanya, dia yakin Soenarko tidak mau melakukan makar menggunakan senjata selundupan. []
sumber: harianaceh